Rabu, 24 April 2024

PHRI Sebut Tingkat Hunian Hotel di Batam Naik 15%

Berita Terkait

batampos.co.id – Sektor pariwisata Batam dan Kepri yang sempat lesu mulai bangkit kembali. Ini terlihat dari tingkat hunian hotel pada Juli-Agustus yang naik sebesar 15 persen jika dibandingkan pada kuartal kedua tahun ini.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepri, Tupa Simanjuntak, mengatakan pada kuartal kedua tahun ini tingkat hunian hotel di Kepri rata-rata hanya 30 persen. Namun pada periode Juli-Agustus naik menjadi rata-rata 45 persen.

“Padahal bukan musim liburan. Ini karena banyak acara dinas sekarang sudah mulai digelar di hotel,” kata Tupa Simanjuntak di Hotel Novotel Batam, Rabu (23/8).

Saat ini tamu yang menginap di hotel tidak didominasi olah wisatawan manca negara (wisman). Sebaliknya mayoritas adalah wisatawan domestik. Dan ini harus dioptimalkan oleh pelaku usaha.

Menurut Tupa, sebenarnya pangsa pasar bisnis perhotelan di Kepri bukanlah wisman, melainkan wisatawan Nusantara. Sebab, kata dia, jika bisnis perhotelan Batam menyasar pasar Singapura, maka pangsa pasarnya hanyalah 5,6 juta warga Singapura.

Begitu juga jika berharap pasar Malaysia. Maka hanya ada sekitar 30,1 juta orang sasaran. “Sementara warga Indonesia sudah sampai 240 juta lebih. Inilah sasaran yang potensial,” katanya.

Menurutnya, saat ini pelaku wisata harus terus cekatan dan melakukan pelayanan maksimal kepada setiap tamu. “Saat ini jangan hanya menunggu tamu datang. Tetapi bagaimana mendatangkan mereka,” katanya.

Batam dan Kepri pada umumnya memiliki destinasi yang luas biasa yang tidak dimiliki oleh Singapura dan Malaysia.

“Destinasi di sana (Singapura dan Malaysia) adalah buatan manusia seperti Universal. Tetapi kita memiliki nature yang sangat luar biasa,” katanya.

Destinasi wisata ini yang harusnya dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Termasuk peran penting dari pemerintah daerah untuk mengembangkannya.

“Kita punya Pulau Abang yang keindahan bawah lautnya sangat luar biasa. Tapi sayang tidak terurus,” katanya.

Ia mencontohkan home stay yang ada di Pulau Abang saat ini sudah tidak terawat. Khususnya yang dibangun oleh Pemko Batam. “Yang terawat itu yang milik warga saja,” tambahnya.

Demikian juga dengan fasilitas pendukung lainnya di daerah wisata yang tidak mendukung. “Kamar mandi di beberapa pantai di Batam sangat tidak layak,” katanya.

Beberapa turis asing menikmati hidangan makanan di bawah pohon kelapa tepi pantai Palm Spring, Nongsa, Sabtu (6/5). Sabtu dan Minggu banyak turis dari luar negeri berkunjung ke Batam. Batam adalah nomor tiga terbanyak dikunjungi turis setelah Jakarta dan Bali. F. Dalil Harahap/Batam Pos

Banyak destinasi wisata di Batam didatangi wisman setelah melihat di media sosial. Tetapi setelah datang berkunjung banyak yang kecewa, dan tidak mau datang lagi.

“Padahal tugas kita semua adalah bagaimana wisman datang ke Batam tidak langsung bosan. Tapi bagaimana datang kembali untuk kesekian kalinya,” katanya.

Menurutnya, jika berkembang pariwisata, maka akan sangat membantu ekonomi rakyat. Terutama masyarakat kecil. Ia berharap industri kerajinan dan kuliner juga didorong. Sehingga bisa menjadi oleh-oleh wisatawan.

“Pariwisata itu sangat berpotensi meningkatkan perekonomian. Saya ulangi, peran pemerintah sangat penting,” katanya.

Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari (Aspabri) Kepri, Surya Wijaya, mengatakan pihaknya selama ini aktif untuk mensosialisasikan keindahan alam di Kepri. Di mana banyak wisatawan yang harusnya berkunjung ke Singapura dan Malaysia justru dialihkan ke Batam dan Bintan.

“Kita yakinkan mereka bahwa Batam itu bagus dan layak untuk dikunjungi,” katanya.

Menurutnya, kekayaan alam yang ada di Kepri ini bisa dieksplorasi. Yang penting ada komitmen bersama.

Wakil ketua komisi II DPRD Batam, Sallon Simatupang juga mengatakan pariwisata bisa diandalkan untuk memperbaiki situasi perekonomian. Tetapi ia berharap dinas pariwisata dan kebudayaan untuk lebih serius menggarap peluang pariwisata ini.

“Ini menjadi tanggungjawab bersama untuk memperbaiki pariwisata Batam. Pemko harus serius memperbaiki dan membenahi destinasi wisata,” katanya. (ian)

 

 

 

Update