Sabtu, 20 April 2024

Satu Tangan Lestarikan Kebudayaan

Berita Terkait

batampos.co.id – Merawat kebudayaan adalah kewajiban bersama. Tidak bisa parsial dan tanggung jawab sebagian belah pihak saja. Karena sebagaimana dikatakan Kepala Badan Pelestarian Cagar Budaya Sumatra Barat, Nurmatias, ketika suatu hari nanti tidak ada lagi yang bisa dibanggakan dari Indonesia, kebudayaan yang beragam inilah yang membuat bangsa Indonesia tetap mampu membikin bangga.

Nurmatias mengungkapkan hal tersebut pada dialog interaktif bersempena kegiatan Sinergitas Publikasi Pelestarian Cagar Budaya di Gedung Gonggong, Tanjungpinang, Kamis (24/8) kemarin.

“Sebab itu, perlu sinergi dari pelbagai pihak agar dapat satu tangan melestarikan kebudayaan,” kata Nurmatias.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan sampai 26 Agustus esok ini turut digelar pameran-pameran kebudayaan yang diikuti lintas instansi terkait. Seperti Badan Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Dinas Kebudayaan Kepri, Disparbud Tanjungpinang, Badan Arkeologi Sumatra Utara dan tentu BPCB Sumatra Barat selaku penaja acara.

Jauh daripada sekadar pameran, Nurmatias mengatakan, kegiatan ini juga jadi bagian dari kerja mendekatkan kebudayaan kepada masyarakat. Termasuk pula, tambah Nurmatias, kepada pelajar. Karena itu pula dalam senarai rangkaian itu turut disisipkan lomba-lomba bagi para pelajar.

“Harapannya, semakin tinggi kesadaran masyarakat terhadap kebudayaan sehingga ikut berpartisipasi dalam melestarikannya,” ujarnya.

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah turut menjadi narasumber pada dialog kemarin. Bagi Lis, dipilihnya Tanjungpinang sebagai lokasi pameran olah BPCB Sumatra Barat semakin mengukuhkan citra kota ini sebagai kota budaya.

“Bagaimana pun, itu kekayaan kota kita yang diakui oleh daerah lain,” kata Lis.

Lis menambahkan, citra Tanjungpinang sebagai kota budaya mesti dirawat, dijaga, dan dibangun bersama-sama. Jikalau sekadar mengandalkan pemerintah, kata dia, kerja semacam itu menjadi sesuatu yang berat, pun sebaliknya. Namun yang diperlukan adalah membangun sinergitas dalam melestarikan benda cagar budaya maupun produk kebudayaan itu sendiri.

“Anggaran kami juga terbatas. Tapi kalau masyarakat ikut bersinergi, saya rasa bukan sesuatu yang susah kerja melestarikan kebudayaan itu. Tentu dengan dibantu pihak-pihak yang berwenang dan ahli dalam persoalan ini,” pungkasnya. (aya)

Update