Kamis, 28 Maret 2024

Kisah Dibalik Kehadiran Kapal Selam KRI Nagapasa-403

Berita Terkait

batampos.co.id – KRI Nagapasa-403 merupakan bagian pertama dari tiga kapal yang telah dipesan dari Daewoo Ship Building Marine Engineering (DSME) Korea Selatan 2011 lalu.

Kapal selam kedua diperkirakan tiba awal 2018, sedangkan kapal selam ketiga bakal dengan jenis yang masih sama akan dibangun di galangan PT PAL Indonesia di Surabaya.

Kepada wartawan, Pangarmatim Laksda TNI Darwanto menjelaskan pada akhir tahun 2018 nanti ketiga kapal tersebut sudah bisa diopersikan. Kehadirannya bakal melengkapi dua kapal selam buatan Howaldtswerke, Kiel, Jerman, KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402.

Menurut Darwanto, secara geopolitik dan kebutuhan militer, Indonesia idealnya memiliki minimal 12 kapal salam. Karena itu, dalam program permohonan kekuatan Angkatan Laut sudah direncanakan penambahan jumlah kapal selam yang sesuai riset, jumlahnya 12.

“Tentu saja ini dilakukan secara bertahap,” ujar Darwanto.

Darwanto melanjutkan, satu kapal selam yang dibeli dari DSME itu nilainya Rp 4,5 Triliun.

Kerja sama tersebut sangat menguntungkan bagi Indonesia, terutama bagi PT PAL Indonesia.

“Karena dalam pembelian KRI Nagapasa ada kontrak kerjasama alih teknologi,” imbuh Darwanto.

Kapal Selam KRI Nagapasa-403 memiliki persenjataan canggih dan topedo dengan daya jelajah 50 Km. (Dite Surendra/Jawa Pos/JawaPos.com)

Hal itu sejalan dengan program TNI AL yang juga memikirkan transfer teknologi dan pengetahuan. Hal ini merupakan kontribusi positif bagi kemajuan industri pertahanan terutama PT PAL Indonesia.

Mereka diharapkan bisa membangun kemandirian produksi dalam negeri dibidang teknologi pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia ke depannya.

KRI Nagapasa sendiri akan dikomandani oleh Letkol Laut (P) Harry Setiawan yang merupakam Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 43. Kapal berangkat dari Korea Selatan menuju Dermaga Kapal Selam Koarmatim, Ujung, Surabaya bersama 40 awak.

Nama Nagapasa diambil berdasarkan nama senjata panah milik tokoh pewayangan Indrajit, putera mahkota negara alengka. Senjata ini saat dilepaskan memiliki keistimewaan yaitu dapat mengeluarkan ular yang tidak terbilang jumlahnya dan menyerang musuh dengan ganas.

Kehadiran KRI Nagapasa diharapkan bisa memberikan daya tangkal (Detterence Effect) di kawasan regional. Serta menambah eksistensi TNI AL dalam memperkuat pertahanan negara. (did/JPC)

Update