Sabtu, 20 April 2024

LAM Kabupaten Lingga Gelar Workshop Entrepreneur

Berita Terkait

M Ishak. F. Wijaya Satria.

batampos.co.id – Selain menjadi wadah pelestarian kebudayaan, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga memiliki semangat untuk menciptakan masyarakat Melayu yang kuat dalam segi finansial sehingga terciptanya masyarakat Melayu yang sejahtera.

LAM Kabupaten Lingga menggelar workshop sekaligus pendampingan untuk menciptakan saudagar-saudagar Melayu yang menjadi tolak ukur kemajuan perekonomian masyarakat Melayu.
“Kegiatan workshop akan menghadirkan tiga narasumber Melayu yang telah terbukti menjadi saudagar. Salah satunya Rida K Liamsi,” ujar M Ishak kepada Batam Pos, Selasa (29/8) siang.
Workshop ini dipandang penting oleh LAM Kabupaten Lingga, sekaligus untuk menciptakan insan yang cakap dalam memberdayakan serta memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Lingga. Potensi tersebut tentunya akan diberdayakan sepenuhnya untuk peningkatan perekonomian masyarakat Bunda Tanah Melayu.
Ishak menambahkan, LAM Kabupaten Lingga tentunya juga memiliki peran aktif untuk menjadikan masyarkat Melayu sebagai tuan di rumah sendiri dalam hal ketahanan perekonomian sehingga dapat berbuat lebih banyak lagi untuk tanah kelahirannya.
“Peserta yang mengikuti workshop tidak dibatasi untuk orang yang belum memiliki usaha saja, tapi yang baru mulai usaha juga boleh ikut. Rencana akan digelar di sekretariat LAM Kabupaten Lingga, Perkampungan Damnah, Daik Lingga, awal bulan depan,” ujar Ishak.
Ishak berkeinginan, program workshop ini dapat menyokong program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Lingga. Namun Ishak menyadari, peran pemerintah sangat penting dalam menciptakan nuansa perekonomi yang yang berujuang pada semangat membangun ekonomi.
Selain itu, Ishak memperkirakan, semakin banyak saudagar yang jeli memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Lingga ini, tentunya akan dapat menciptakan peluang bisnis yang baru dan membuka lapangan kerja bagi masyarkat Melayu. Setidaknya dapat menciptakan penghasilan yang dapat menopang kebutuhan keluarga.
“Tahap awal mungkin dapat mencukupi kebutuhan keluarga, selanjutnya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Ishak. (wsa)

Update