Jumat, 29 Maret 2024

RTLH di Batam Terancam Batam

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2017 di Batam terancam batal. Sebab, hingga Agustus Dinas Sosial Kota Batam tak juga merealisasikan rehabilitasi untuk 100 rumah di Batam. Padahal anggaran Rp 2,2 miliar untuk rehabilitas rumah sudah disiapkan.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho mengatakan pihaknya sudah jauh-jauh hari meminta data siapa saja penerima bantuan tersebut. Namun hingga hari ini belum ada satupun data yang diberikan oleh dinas sosial.

“Data untuk rumah ini belum dikasih. Pelaksanaan program ini bisa batal, karena sebentar lagi sudah September,” kata Udin di Kantor DPRD Batam, Selasa (29/8).

Dijelaskan Udin, proses untuk lelang program tersebut bisa memakan waktu 40-45 hari. Itu pun belum tentu bisa langsung mendapat pemenang tender jika proses lelang bermasalah. Dan jika bermasalah, dipastikan akan menambah waktu lagi.

“Kalau langsung beres, bisa dikerjakan pertengahan Oktober. Sehingga harusnya November harus selesai karena Desember sudah harus merancang pelaporan,” jelas Udin.

Senada dengan Udin, Anggota Komisi IV DPRD Batam, Aman juga menjelaskan bantuan tersebut harus tepat sasaran. Untuk mendapatkan sipenerima, Dinsos harus selektif.

“Perlu dilakukan verifikasi dan validasi langsung dengan tinjauan ke lokasi sasaran. Kemudian dalam merealisasikan penyaluran bantuan bisa tepat waktu,” jelasnya.

Bahkan menurutnya, perlu adanya sosialisasi dari pemerintah agar masyarakat bisa mengetahui program tersebut. Hal itu bertujuan agar masyarakat atau sipenerima bantuan tahu seperti apa prosedur penerimaan bantuan.

“Semua penerima bantuan program RTLH juga harus dipastikan lolos verifikasi dan validasi agar tidak salah sasaran,” bebernya.

Sementara Sekretaris Dinsos dan Pemakaman Kota Batam Leo Putra mengatakan, proses RTLH sedang memasuki lelang untuk konsultan perencanaan. Hal itu dilakukan agar sesuai dengan prosedur lelang yang berlaku.

“Kami juga belum menerima daftar penerima bantuan dari masing-masing lurah, karena mereka yang mendata di lapangan,” terang Leo.

Bahkan saat ini, pihaknya telah melakukan lelang bahan material dan konsultan pengawas. Dimana target program itu bisa terlaksana pada November mendatang.

“Mudah-mudahan awal Oktober sudah jalan. Jadi kita lelang dulu pengawasnya, langsung dibarengi lelang materialnya,” beber Leo.

Dijelaskannya, tahun ini ada sekitar 100 rumah yang akan mendapat bantuan. Masing-masing rumah mendapat bantuan Rp 22 juta dengan total untuk 100 rumah menjadi Rp 2,2 miliar. Agaran yang disalurkan pun tidak dalam bentuk uang, namun barang material.

“RTLH tahun ini ditiga kecamatan yakni 35 rumah di Belakangpadang, 30 di Bulang, dan 35 di Galang. Kami juga akan verifikasi, betul tidaknya mereka orang susah,” pungkas Leo. (she)

Update