“Alhamdulillah untuk pembangunan Masjid Agung saat ini sudah dalam proses kontrak, untuk peralatan hanya tower kren yang sengaja belum didatangkan karena khwatir dapat menganggu perkerjaan,” ungkap Kepala Dinas Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kepulauan Anambas Effie Zjuhairi, Minggu (3/9)
Pembangunan Masjid tersebut menelan Anggaram sebesar Rp 68 Milliar, yang akan dikerjakan secara bertahap (Multiyears)Â hingga tahun 2019 mendatang. “Untuk tahum 2017 lanjut Effi akan dilakukan land clearing dan pembangunan sedikit struktur,” ungkapnya.
Effi mengakui jika pelelangan paket pada dinas Pengerjaan umum agak sedikit molor masa sanggahnya, hal itu diakibatkan rusaknya jaringan internet akibat pemotongan yang dilakukan orang tak bertanggung jawab. “Pengumumannya agak lama karena panitia tidak bisa mengumumkan pemenang akibat putusnya jaringan internet pemerintah daerah,” jelasnya.
Diketahui, jika pembangunan masjid agung sempat menuai pertanyaan dari DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas khususnya Fraksi Amanat Karya Indonesia Raya (Akir) yang mempertanyakan mengenai penganggarannya yang dinilai melenceng dari kesepakatan awal.
Menanggapi hal ini bupati kepulauan Anambas Abdul Haris, menjelaskan jika land clearing dan Pembangunan fisik masjid merupakan satu kesatuan sehingga semuanya masuk dalam proyek multi years baik dari mulai proses land clearing sampai pembangunan fisik,” ungkap Haris. (sya)