Jumat, 29 Maret 2024

Penanganan Balap Liar Jadi Atensi Kapolda

Berita Terkait

Anak motor dengan umur masih usia remaja melakukan standing bersama kawan wanitanya di Jalan Marinacity, Tanjungriau, Sekupang, Minggu (4/9).  F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian menaruh perhatian untuk pemberantasan balap liar dan geng motor. Sebab keberadaan balap liar atau geng motor sangat menganggu kamtibmas di Batam.

Selain itu balap luar juga merugikan bagi pengguna jalan lainnya. “Sudah menjadi atensi Polda Kepri dan jajaran. Untuk memberikan tindakan tegas,” kata Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, Rabu (6/9).

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga menambahkan bahwa penanganan geng motor, balap liar tidak bisa dilakukan secara parsial. Namun harus secara bersama-sama dengan stakeholder lainnya. “Penyelesaiannya ini secara komprehensif,” tuturnya.

Sebab bila mengandalkan pihak kepolisian, tanpa didukung pihak lainnya. Kejadian ini akan terus berulang setiap saat. Peranan Pemerintah daerah memberikan ruang publik yang layak, juga menjadi salah satu faktor mencegah aksi geng motor dan balap liar ini. Erlangga mencontohkan peran Pemerintah Daerah mengakomodir kegiatan otomotif seperti kejuaraan balap motor. Sehingga bakat-bakat anak-anak yang biasanya disalurkan melalui balap liar, bisa diarahkan ke kegaiatan tersebut.

Erlangga mengatakan pihak kepolisian akan memberikan penegakan hukum secara tegas. Dengan memberikan tilang, dan menegakan proses hukum pidana bila terkait aksi kejahatan seperti memiliki motor bodong diduga hasil curian. Tak hanya itu saja, Erlangga menuturkan pihak kepolisian akan melakukan tindakan preventif dengan meningkatkan frekuensi patroli di daerah dan jam-jam rawan terjadi kegiatan balap liar.

“Tindakan tegas akan kami tegakan,” ujarnya.

Semua penindakan dilakukan polisi akan sia-sia bila tak didukung juga peranan pihak lainnya. Peranan dari Dinas Pendidikan, melalui guru-gurunya memberikan pengarahan yang baik. Bila ada siswanya berperilaku mencurigakan mengarah ke geng motor, agar dapat dinasehati.

“Tapi semua ini tak akan terlaksana dengan baik, kalau peranan orang tua yang tak maksimal menjaga anaknya,” tuturnya.

Erlangga mengatakan bahwa orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. Lalu juga mengawasi dan mengontrol anak-anaknya. Dan yang paling penting adalah, orang tua tidak memberikan kendaraan kepada anak-anak yang belum cukup umur. Karena itu tak hanya membahayakan orang lain, tapi juga anak itu sendiri.

“Sayang anak bukan dengan cara memberikan motor saat umurnya belum cukup. Dan juga tak memperbolehkan pulang larut malam. Peranan orang tua sangat vital dalam menjaga anak-anaknya tak terlibat tindakan yang berlawanan dengan hukum,” pungkasnya. (ska)

Update