Selasa, 16 April 2024

15 Perusahaan Migas Beroperasi di Kepri

Berita Terkait

GM Batam Pos Guntur Marchista Sunan bersama Direktur Bisnis Usep RS berfoto dengan Kepala Urusan Adminstrasi dan Keuangan SKK Migas Wilayah Sumbagut supriono berserta rombongan saat kunjungan ke Kantor Batam Pos, Rabu (13/9). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Sebanyak 15 perusahaan minyak dan gas (migas) beroperasi di wilayah Natuna-Anambas, Kepri, saat ini. Empat di antaranya sudah berproduksi. Hal ini disampaikan Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas wilayah Sumbagut, Supriono.

“Perusahaan yang melakukan eksplorasi ini diharapkan dapat meningkatkan cadangan migas di Indonesia,” kata Supriono saat menyambangi Batam Pos, Rabu (13/9).

Supriono menuturkan, berbagai kendala di industri hulu migas, mulai dari infrastruktur yang tak merata, fasilitas operasi yang menua, cadangan migas yang semakin menipis, proses penemuan migas yang semakin lama, hingga sukses rasio eksplorasi yang semakin kecil.

Hal ini ditambah dengan turunnya harga minyak dunia. “Walau begitu, kami harus tetap optimis. Dan terus menemukan cadangan baru yang signifikan,” tuturnya.

Hasil migas di Kepri, kata Supriono, kebanyakan diekspor ke Singapura dan Malaysia melalui pipa-pipa bawah laut.

Kunjungan SKK Migas Sumbagut ke Batam Pos, juga membawa kontraktor kontrak kerja sama (K3S) migas dari Medco E&P Natuna Ltd, Premier Oil Natuna Oil Sea Bv, dan Star Energy Ltd.

Perwakilan Medco E&P Natuna, Djarot Panjawi, mengatakan Medco adalah perusahaan nasional yang baru beroperasi di Pulau Matak, Anambas setelah mengambil alih blok yang selama ini dikelola Conoco Philips sejak17 November 2016.

Ia mengatakan, Medco mengelola beberapa blok di kawasaan Anambas dan Natuna. “Harapan kami, kami masih bisa beroperasi hingga 40 tahun ke depan,” ujarnya.

Selain meningkatkan produksi minyak dan gas, Djarot mengatakan pihaknya juga tetap memperhatikan perkembangan pendidikan dan sosial masyarakat Anambas melalui program CSR. “Dan juga pariwisata di sana,” ucapnya.

General Manager Batam Pos, Guntur Marchista Sunan, menyampaikan terima kasih atas kedatangan SKK Migas beserta K3S. Ia berharap industri migas bisa pulih dan tumbuh lebih baik lagi karena itu juga akan ‘menghidupkan’ kembali industri penunjang migas di Batam yang menyerap puluhan ribu pekerja. Dengan demikian, perekonomian Batam secara umum akan bergerak kembali.

Di hadapan SKK Migas dan K3S, Guntur memaparkan, Batam Pos masih tetap menjadi koran nomor satu di Kepri berdasarkan survei AC Nielsen.

“Batam Pos adalah koran dengan top of mind tertinggi dan pembaca terbanyak di Batam,” katanya. (ska)

Update