Sabtu, 20 April 2024

Nelayan Vietnam Paling Banyak Curi Ikan

Berita Terkait

Ratusan nelayan Vietnam yang ditangkap mencuri ikan di laut Natuna akan dipulangkan ke negaranya. Pencurian ikan di laut Natuna paling banyak dilakukan oleh nelayan Vietnam. F. Aulia/Batam Pos.

batampos.co.id – Satuan Kerja (Satker) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Natuna, memulangkan 106 nelayan asing asal Vietnam, Senin (2/10). Mereka diamankan PSDKP, Lanal Ranai maupun dari Imigrasi kelas II Ranai, selama dua bulan terakhir karena melanggar batas wilayah.

Koordinator Satuan Pengawas (Satwas) PSDKP Natuna Ahmad Dedi mengatakan, pemulangan 106 nelayan asal Vietnam tidak langsung dipulangkan ke Vietnam. Namun diserahkan di pangkalan pengawas PSDKP di Batam. Dan akan dijemput coast guard Vietnam di Batam.

Dedi merinci, pemulangan 106 nelayan Vietnam terdiri dari 86 nelayan Vietnam yang ditangani PSDKP Natuna. Dan terdapat 10 nelayan Vietnam yang ditangani Lanal Ranai dan 14 nelayan Vietnam ditangani Imigrasi Ranai.

“Hari ini 24 nelayan dipulangkan lewat Batam. Sebelumnya 86 nelayan Vietnam sudah dipulangkan. Pemulangan bertahap, menggunakan kapal pengawas PDKP,” ujar Dedi, Senin (2/10).

Dikatakan Dedi, 86 nelayan asing yang dipulangkan adalah tangkapan dua bulan terakhir. Bulan Agustus 5 kapal dan bulan September 5 kapal, termasuk ada tangkapan dari Pol Air Polda Kepri. Saat ini mayoritas nelayan Vietnam melanggar batas wilayah tangkapan ZEEI Laut Natuna Utara. Nelayan Thailand dan negara tetangga sudah tidak terlihat lagi.

Diakui Dedi, pemerintah saat ini menerapkan pengawasan dengan mengedepankan pencegahan, baik berupa menghalau untuk memperingati sebelum dilakukan penindakan. Namun upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil. Nelayan asing masih saja kerap membandel masuk perairan Natuna Utara untuk menangkap ikan. Terutama nelayan Vietnam.

“Dua bulan ini saja sudah 10 kapal ikan asing diamankan. Tentunya dengan berbatasan laut yang dekat antara Laut Natuna Utara dan Vietnam, menyebabkan kapal pengawas kucing-kucingan dengan kapal ikan asing. Mereka tetap masuk ketika tidak melihat kapal pemerintah yang patroli,” ujar Dedi.(arn)

Update