Kamis, 25 April 2024

Tiga Titik Drainase Batuaji Butuh Alat Berat Amfibi

Berita Terkait

Drainase Jalan R Suprapto depan Perumahan MKGR, Batuaji meluap dan dipenuhi sampah, Senin (11/9). Meluapnya drainase ini akibat kecilnya alur pembuangan dan ditambah lagi smapah yang membuat tersumbat. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Banjir yang terjadi di wilayah Batuaji umumnya karena sistem drainase yang belum ditata dengan baik. Sejauh ini persoalan tersebut belum bisa diatasi secara maksimal.

Upaya normalisasi baru sebatas mengeruk drainase-drainase kecil yang sudah tersumbat sampah dan tanah. Sementara kerusakan drainase besar yang sebenarnya menjadi tolak ukur untuk mengatasi persoalaan banjir itu belum tersentuh perbaikan.

Camat Batuaji Fridkalter menyebutkan, sedikitnya ada tiga titik lokasi drainase utama yang belum tersentuh perbaikan itu. Ketiga drainase itu adalah drainase utama di kelurahan Bukit Tempayang yang terbentang dari pinggir jalan utam Diponegoro, Simpang Tobing sampai ke kawasan pasar Aviari, drainase utama di depan perumahan Prima Garden Tanjunguncang sampai ke jalan utama Marina City serta drainase utama di perumahan Kodim, kelurahan Buliang dan sekitarnya.

“Tiga titik ini merupakan kunci. Jika ketiganya sudah dibersihkan dan ditata dengan baik maka persoalan banjir di sini bisa diatasi dengan baik,” katanya, Senin (2/10).

Ketiga titik drainase itu sebenarnya sudah menjadi fokus perhatian pihak kecamatan untuk dinormalisasi, namun sampai siang kemarin belum bisa dilaksanakan sebab untuk normalisasi drainase tersebut harus menggunakan alat berat jenis amfibi.

“Ukuran tiga drainase sangat besar. Jadi harus gunakan alat berat amfibi, tapi alat itu sekarang katanya masih di Sagulung untuk normalisasi sungai juga,” ujar Fridkalter.

Namun demikian, Fridkalter berharap agar alat amfibi tersebut secepatnya dikerahkan ke wilayahnya agar tiga drainase itu segera dinormalisasi.

“Kami sudah informasikan lagi ke pak Yumasnur (Kadis Bina Marga) agar secepatnya ke Batuaji alat itu,”tuturnya.

Jika alat berat amfibi tersebut sudah masuk, maka normalisasi tiga titik drainase itu diupayakan tuntas sampai ke hilir sungai yang menjadi jalur pembuangan akhir.

“Dua drainase (Buliang dan Bukit Tempayang) titik akhirnya ke Sagulung, yang di Tanjunguncang ke arah Marina. Itu harus tuntas jika ingin menyelesaikan persoalan banjir ini,” kata Fridkalter.

Sementara itu Camat Sagulung Reza Khadafi membenarkan jika alat berat amfibi tersebut sedang bekerja normalisasi drainase yang ada di wilayah kecamatannyaa itu.

“Iya memang lagi kerjakan drainase di belakang SP (mall Sentosa Perdana),” ujar Reza.

Reza belum pastikan sampai berapa lama alat berat itu akan berada di Sagulung, sebab proyek normalisasi drainase yang sedang dikerjakan itu rencananya akan tuntas sampai ke hilir sungai Seilangkai sebagai tujuan pembuangan akhir.

“Belum tahu kapan selesai karena pekerjaan itu sampai tuntas ke hilir sungai rencananya,” ujar Reza.

Normalisasi drainase utama itu sambung Reza memang sangat diperlukan, sebab drainase tersebut merupakan drainase utama yang menjadi saluran pembuang dari berbagai pemukiman warga di Sagulung.

“Kalau itu tidak dirampungkan, maka Batuaji juga kena imbas banjir. Bagaimanapun itu saluran pembuangan utama menuju laut,” kata Reza.

Untuk itu Reza berharap pihak kecamatan Batuaji bersabar agar proyek normalisasi tersebut berjalana sukses dan persoalan banjir bisa diatasi secara tepat. (eja)

Update