Kamis, 28 Maret 2024

Realisasi PNBP Baru Mencapai Rp 6,2 Miliar

Berita Terkait

Dua kapal yang lego jangkar di perairan depan Tanjunguban, kemarin. Dari lego jangkar ini, UPP Kelas I Tanjunguban, hingga Agustus mencatat pendapatan sekitar Rp 6,2 miliar. F.Slamet/Batam Pos.

batampos.co.id – Rencana Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengambil alih ruang laut belum berhasil. Terbukti, pemerintah pusat di bawah Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Tanjunguban, hingga Agustus lalu masih meraup pendapatan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 6,2 miliar. Pendapatan itu diperoleh dari tiga jenis jasa
yakni kepelabuhan, kenavigasian dan perkapalan.

“Pendapatan lego jangkar kapal di perairan Tanjunguban sampai ke Berakit masuk wilayah kerja kami,” kata Kepala UPP Kelas I Tanjunguban, R Gunawan kepada Batam Pos yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/2).

Sedangkan wilayah perairan Gunung Kijang dan Kijang, katanya telah menjadi wewenang dari Syahbandar Kijang. Disinggung mengenai rencana pemerintah provinsi yang akan mengambil alih ruang laut di Kepri, dari pemerintah pusat, ia enggan mengomentari.

Sejauh ini pihaknya masih mengambil pendapatan dari penerimaan negara bukan pajak dan tetap disetor ke pusat. Di samping itu, ia menyebutkan, tahun ini pemerintah pusat menargetkan pendapatan dari penerimaan negara bukan pajak yang dibebankan ke UPP Kelas I Tanjunguban sebesar Rp 14 miliar. Ini sama dengan target di tahun lalu. Hanya tahun ini, hingga Agustus 2017, baru mencapai sekitar Rp 6,2 miliar. “Tahun lalu kita telah membukukan pendapatan hampir Rp 11 miliar,” sebutnya.

Ia mengaku, target tahun ini sulit dicapai, sebab tahun ini kegiatan industri, perdagangan dan bidang perminyakan lesu membuat banyak kapal-kapal yang tidak beroperasi. Seperti di Bintan, di mana, pemasukan pendapatan lego jangkar terbesar berasal dari kapal-kapal
milik Pertamina dan kapal-kapal yang mengangkut hasil pertambangan. Berdasarkan data yang didapat dari UPP Kelas I Tanjunguban, realisasi PNBP hingga Agustus dari jasa kepelabuhan baru mencapai sekitar Rp 3,8 miliar, kenavigasian sekitar Rp 2,2 miliar dan dan perkapalan sekitar Rp 238 juta. (cr21)

Update