Kamis, 28 Maret 2024

Umat Buddha Lakukan Sembahyang Keselamatan

Berita Terkait

Warga Tanjunguban yang beragama Budha melaksanakan prosesi sembahyang keselamatan dengan membakar hio di Vihara Dharma Shanti, Tanjunguban, Selasa (3/10) malam. F.Slamet/Batam Pos.

batampos.co.id – Umat Buddha Tanjunguban melaksanakan sembahyang keselamatan di Vihara Dharma Shanti Tanjunguban, Selasa (3/10) malam. Hadir dalam perayaan tersebut Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Nurdin Basirun dan Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam serta jajaran organisasi perangkat daerah daerah (OPD).

Salah seorang pengurus Vihara Dharma Shanti Tanjunguban, Antoni kepada Batam Pos menuturkan sembahyang keselamatan dilakukan umat Buddha di Tanjunguban untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari Dewa Fok Tek. Ini bertujuan agar seluruh masyarakat Buddha di Tanjunguban terlindungi.

Ketua pelaksana perayaan sembahyang keselamatan di Vihara Dharma Shanti Tanjunguban, Andrea Salim mengatakan, sembahyang keselamatan merupakan agenda tahunan yang diadakan umat Buddha di Tanjunguban. Selain memohon perlindungan dan keselamatan dari dewa, sembahyang keselamatan dijadikan moment bersilaturahmi.

Sembahyang ini akan digelar selama tiga hari mulai 3 Oktober sampai dengan 5 Oktober mendatang. Dirinya mengapresiasi pihak yang sudah hadir dalam memeriahkan perayaan ini. “Saya sangat gembira atas perhatian dan kehadiran semua pihak,” tuturnya.

Wabup Bintan Dalmasri Syam mengatakan, apapun agama dan sukunya, masyarakat harus terus bersatu, bahu membahu dalam semangat gotong royong serta menjaga kondisi Bintan kondusif. Dengan demikian, pembangunan yang dilakukan di Bintan akan berjalan dengan lancar.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengimbau tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa bersinergi menyebar kesejukan dan pesan perdamaian. Kebhinekaan harus terus dijaga untuk mencegah timbulnya konflik
Menurutnya, membangun keserasian, masih sulit, apalagi untuk menyatukan berbagai suku di Indonesia, khususnya di Kepri. Untuk itu, pilar Bhinneka Tunggal Ika menjadi penting sebagai pemersatu bangsa.

“Banyak sekali suku yang menetap di Kepri, setiap suku punya tradisi yang saling berbeda. Pada posisi seperti ini bagaimana perbedaan itu harus diikat dengan Pancasila,” ungkap Nurdin.

Lebih lanjut Nurdin mengatakan, Pemerintah akan selalu mendukung apapun kegiatan keagamaan, bukan hanya dari agama Buddha tapi semua agama yang ada di Kepulauan Riau. Acara keagamaan seperti ini harus menjadikan aset budaya negeri terutama di Kabupaten Bintan yang akan berdampak pada kunjungan wisatawan datang ke sini.

Kesempatan itu, pengusaha Tanjungpinang Bobby Jayanto menyumbang puisi berjudul budak Tionghoa Melayu. Malam itu juga gubernur menyumbangkan suara emasnya di atas panggung. Hiburan malam itu dimeriahkan tarian tradisional dan artis lokal dari Tanjungpinang. (cr21/hsl)

Update