Jumat, 29 Maret 2024

Pak Polisi Berpesan, Jangan Mudah Percaya sama yang Begituan

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id –  Aksi penipuan bermodus lowongan kerja kembali terjadi di Batuaji. Apes kali ini dialami oleh Jamaluddin, warga Perumahan Batuaji Indah II, Sagulung. Pria 37 tahun ini harus kehilangan uang tunai sebesar Rp 36 juta setelah diperdaya oleh Lindawati seorang wanita yang mengaku sebagai penyalur tenaga kerja di Singapura.

Saat mengadu ke Mapolsek Batuaji, Jamaluddin menuturkan, aksi penipuan itu bermula dari pertemuannya dengan Lindawati di salah satu kedai kopi di kawasan Mitra Mall, Batuaji pada Rabu (16/3) lalu.

Kepadanya Lindawati mengaku bisa menyediakan pekerjaan di Singapura dengan gaji yang cekup besar, asalkan dia mau membayar sejumlah uang. Karena lama menganggur, Jamaluddinpun menurut permintaan Lindawati. Selama tiga kali berturut Jamaluddin menyetorkan uang tunai masing-masing sebesar Rp 12 juta.

“Total Rp 36 juta,” ujar Jamaluddin, saat membuat laporan ke Mapolsek Batuaji, Senin (2/10).

Setelah menyetor uang tersebut, Jamaluddin mencoba konfirmasi kepastian kerja yang dijanjikan itu, namun sampai saat dia membuat laporan ke Polisi, belum juga ada kepastian dari Lindawati.

“Saya merasa dipermainkan. Uang sudah kasih tapi tak ada kepastian sampai saat ini,” tuturnya.

Tidak terima dengan ketidakpastian itu, Jamaluddin akhirnyaa melapor ke Polsek Batuaji. Dia berharap agar polisi bisa menindak Lindawati dan uangnya bisa dikembalikan.

Kapolsek Batuaji Kompol Sujoko membenarkan adanya laporan tersebut. Namun demikian Sujoko lebih menekankan pada himbauan agar masyarakat tidak lagi mudah tergiur dengan janji-janji manis lowongan kerja yang belum tahu asal-usulnya seperti itu.

“Saya rasa ini sudah sering kami ingatkan, jangan mudah percaya sama yang begituan apalagi sampai minta uang yang berlebihan seperti itu. Kalaulah benar ada lowongan kerja tentu tak minta uang. Untuk itu marih kita sama-sama jelih terhada hal semacam ini,” ujar Sujoko.

Tidak saja lowongan kerja palsu, aksi penipuan lainnya seperti memenangkan undian, temuan dompet, emas dan lain sebagainya hendaknya masyarakat menggunakan akal sehat.

“Berpikir logis sajalah, kalau mau hasilkan uang ya bekerja. Janji-janji instan seperti itu pasti ujung-ujungnya penipuan,” ujar Sujoko.

Untuk itu kedepannya Sujoko berharap agar masyarakat lebih waspada lagi, sebab pelaku penipuan seperti itu tetap akan beraksi dengan berbagai modus. (eja)

Update