Sabtu, 20 April 2024

Mulanya Kondom Terbuat dari Usus …

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang cukup efektif untuk mencegah kehamilan. Kondom berfungsi untuk mencegah atau menghalangi sperma masuk ke dalam rahim perempuan.

Sebelum kondom ditemukan, zaman dahulu masyarakat biasa menggunakan metode tradisional.

Guru Besar Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof.Dr. Biran Affandi, SpOG(K), FAMM, menjelaskan asal usul seputar kondom, ukuran, hingga fungsinya.

Bahkan tidak hanya untuk pria, kondom perempuan banyak juga digunakan.

Sejarah dan Asal Usul Kondom

Dahulu, kondom sebelum ditemukan, biasa digunakan oleh masyarakat Timur Tengah sebagai alat kontrasepsi sederhana. Kondom dulu dibuat dari usus unta. Makin lama seiring berkembangnya zaman lalu makin tipis.

Bahkan dulu kondom dibuat dengan berbagai ukuran yakni S, M, L.

“Ada anekdot, dulu kan banyak ukuran, sekarang kan one size. Jadi lucunya, jangan-jangan salah kirim, kondom dari Indonesia dikirim buat Timur Tengah, lalu dari sana justru buat masyarakat kita. Akhirnya kedodoran. Itu hanya anekdot,” katanya tertawa.

Jenis-jenis Kondom

Kondom bisa dipakai untuk pria, ada juga untuk perempuan. Kondom perempuan di Thailand besar juga peminatnya. Sedangkan alat kontrasepsi untuk pria memang terbatas pada kondom dan vasektomi saja.

“Masalahnya sebagian besar kondom perempuan itu dipakai oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) makanya enggak gitu populer,” jelasnya.

Efektivitas Kondom

Dibanding alat kontrasepsi lainnya, kondom adalah pencegah kehamilan yang paling mudah dibongkar pasang. Namun memang efektivitasnya dikhawatirkan bocor jika memasangnya salah.

“Efektivitas kondom pria dan wanita sama saja. Asal memasangnya benar. Jangan pasang di jempol ya. Kalau bocor ya hamil,” selorohnya.

Aroma Kondom

Berbagai perasa pada kondom saat ini berfungsi untuk variasi atau pemanis. Dari mulai pisang, stroberi, bahkan duren.

“Kondom rasa-rasa itu untuk pemanis saja. Saat dipasang kan kecium aromanya. Tergantung selera pasangannya, kalau enggak suka duren ya bisa jadi enggak selera,” tuturnya. (ika/JPC)

Update