Sabtu, 20 April 2024

Nongsa Digital Park, Pekerjakan 60 Persen Warga Batam

Berita Terkait

Sekda Kota Batam Jefridin (tiga dari kiri) besama Presiden Direktur PT Citra Tubindo Kris Wiluan, (empat dari kanan) CEO Infinite Studios PT Kinema Sysrrans Multimedia, Mike Wiluan (dua dari kanan) dan tamu undangan melakukan groundbreaking ceremoni Nongsa Digital Park di Nongsa, Kamis (8/6). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id  – Hadirnya Nongsa Digital Park (NGP), menjadi salah satu kebanggan Batam dalam perubahan cara pandang dalam menghadapi industri global. Sejak dibuka, perusahaan teknologi yang tergabung ke Citramas Group ini telah merekrut sekitar 1000 pekerja dan juga peserta traine. Sebanyak 60 persen diantaranya adalah anak muda Batam yang kreatif.

Direktur PT Citra Agramasinti Nusantara yang menaungi NGP, Peters Vincen menyebutkan, kehadiran NDP ini diharapkan meningkatkan lapangan pekerjaan bagi anak muda Indonesia, juga sebagai training centre bagi warga Batam yang kreatif, yang bisa mengalihkan hobi menjadi karir di masa depan.

Menurutnya, pada Mei lalu, pihaknya sukses bekerjasama dengan Politeknik Batam dan EDB Singapura menyelenggarakan Hackathon di Politeknik Batam. Hal ini menunjukkan animo yang sangat besar dari anak muda Indonesia di bidang IT. “Lewat acara itu, sukses menarik hampir 1000 pendaftar dari seluruh Indonesia, 60 persen diantaranya anak muda Batam, dan 500 diantaranya terpilih untuk ikut kompetisi,” jelas Peters di Batamcenter beberapa waktu lalu.

NDP sendiri dikembangkan dari suksesnya Infinite Kinema Studio yang sudah mampu berkiprah di pasar Film Animasi International dgn film seperti Garfield 1-3, Peter Rabbit 1-2 yang sukses mendapatkan enam Grammy Award pada 2015 dan 2016.

“Kami mempunyai hampir 400 anak-anak muda Indonesia yang sudah bisa membuktikan kreatifitas dan skill yang baik di bidang IT dan tak kalah di dunia internasional,” jelas Peters.

Dia menambahkan, seiring perkembangan era digitalisasi dunia, termasuk di Indonesia khususnya, perkembangan internet dan sosial media Indonesia yang membuat perkembangan “data traffic growth” sampai tujuh kalilipat membuat Citramas Group berinovasi untuk mengembangkan lahan yang ada di kawasan pariwisata Nongsa untuk dikembangkan sebagai Nongsa Digital Park/NDP ini.

NDP hadir sebagai tempat untuk pusat bisnis digital, data centre dan recovery centre, tempat hunian pelaku IT dan lifestyle centre yang terpadudengan lingkungan resort yang sudah ada, seperti Ferry terminal, Turi Beach Resorts, Nongsa Point Marina, Tamarin Lapangan Golf, dan Nongsa Village.

“Pembangunan kawasan ini juga sebagai salah satu pendukung semangat pemerintah Indonesia dalam gerakan 1000 digital start up, juga untuk mencetak technopreneurs muda Indonesia serta rencana untuk membuat Batam sebagai pusat aktifitas ekonomi digital,” terang Peters.

Seperti apa cara kerja karyawan di NDP saat ini? Peters menyebutkan mereka menawarkan konsep Live, Work, and Play. Dimana pelaku bisnis IT dan karyawan yang bekerja di NDP bisa menjalankan tugasnya dengan menyenangkan, serta tidak membosankan. Dengan konsep itu, para pekerja diharapkan mampu berinovasi dan menciptakan kreasi-kreasi baru untuk perubahan dunia.

“Dengan berada di lingkungan resort dan akan dibangun dengan green concept maka technopreneurs yang bekerja di NDP bisa bekerja dengan lebih nyaman dan sehat dengan memanfaatkan taman-taman serta lintasan lari alami yang akan dibangun di sekitar NDP,” tambah Peters.

Khusus Batam sendiri, untuk tahap awal, saat ini NDP sedang menyediakan IT office untuk start up, incubators dan juga sebagai back offices untuk perusahaan fintech dan sejenisnya. Juga sedang dibicarakan untuk pengembangan Data Centre Tier III yang juga merangkap sebagai Recovery Centre.

“Dari pengembangan ini, tak menutup kemungkinan kami bisa menjadi pusat data global. Namun saat ini, yang kami fokuskan adalah menjadi Digital Economy getaway di Indonesia. Wadah bagi para digital start up dan pusat data/ DRC untuk pemerintah Indonesia, perbankan maupun perusahaan – perusahaan di Indonesia maupun global,” kata Vincent.

Mengenai proses pembangunan saat ini, pihak NDP juga sedang menyelesaikan beberapa perizinan lahan di BP Batam dan perlu berkoordinasi dengan BKPM Pusat untuk peraturan minimum modal untuk PMA yang akan masuk.

“Perizinan lahan masih agak macet di BP Batam. Negara lain seperti Malaysia, Singapura , Vietnam , Myanmar banyak menawarkan Grant dan Tax incentive serta Tax Allowance yang saat ini belum dimiliki oleh BP Batam. Untuk suksesnya program ini di Batam, perlu perhatian khusus dari pemerintah,” tutup Peters. (cha)

Update