Sabtu, 20 April 2024

Sentral Salak Lancang Kuning jadi Agro Wisata

Berita Terkait

Bupati Bintan Apri Sujadi menanam bibit salak sari intan di Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara di Tanjungpinang, Rabu (11/10). F. Slamet/Batam Pos.

batampos.co.id – Sentral salak di Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara akan dijadikan agro wisata salak dengan varietas salak sari intan. Ini disampaikan Bupati Bintan Apri Sujadi ketika membagikan 1.000 bibit salak sari intan kepada petani di desa tersebut, Rabu (11/10) kemarin.

Apri menyampaikan, salak di Lancang Kuning telah menjadi salah satu ikon Bintan karena salaknya telah menembus pasar Lagoi dan Batam. Meskipun salak yang dihasilkan petani asal Lancang Kuning belum bisa mencukupi kebutuhan Lagoi dan Batam, namun dirinya melihat potensi pasar salak sangat bagus. Oleh karena itu, pihaknya membagikan seribu bibit salak sari intan kepada petani.

Harapannya, salak yang sudah dihasilkan bisa mencukupi kebutuhan salak di Lagoi dan Batam. “Salak sari intan dari Lancang Kuning harus bisa menyaingi salak pondoh,” harapnya. Selain itu, ia juga berharap, salak sari intan tidak semata ditanam dan dijual, tapi menjadi agro wisata.

Sementara itu, Kadis Pertanian Bintan Supriyono mengatakan, potensi salak sari intan yang dikembangkan di Desa Lancang Kuning sangat baik, karena memiliki pangsa pasar di Lagoi dan Batam. Oleh karena itu,pihaknya mendukung pengembangan salak itu dengan membagi bibit salak ke petani.

Dalam kesempatan itu, Apri dan rombongan berdiskusi bersama petani di sana. Apri juga ikut menandatangani prasasti patung sapi di Desa Lancang Kuning yang terletak di Kampung Sei Jeram. Sementara itu, Selamat petani salak sari intan mengatakan dirinya mengapresiasi atas usaha yang telah dilakukan oleh Pemkab Bintan. Dirinya mengakui bahwa saat ini, dengan lahan 1 hektare yang dimilikinya, memerlukan banyak bibit salak.

“Potensinya sangat bagus dengan harga penjualan sekitar Rp 12.000 per
kilonya, saat ini hanya berkisar 350 pohon yang saya miliki, saat musim panen dalam seminggu bisa memanen sekitar 70 kilo, untuk 1 hektare bisa ditanami sekitar 700-800 pohon,” tukasnya. (cr21)

Update