Jumat, 19 April 2024

Walikota Batam: Fasilitas Kesehatan Harus Diperbaiki

Berita Terkait

batampos.co.id – Wali Kota Batam Muhammad Rudi berharap fasilitas dan pelayanan kesehatan di Kota Batam bisa lebih ditingkatkan.
Hal itu sesuai dengan kondisi Batam yang akan dikembangkan menjadi kota pariwisata.

“Kalau Batam jadi kota pariwisata, fasilitas kesehatan harus diperbaiki. Karena dua hal itu saling berkaitan,” kata Rudi saat menghadiri seminar sehari RSBP Batam bersama IDI Batam dan Iluni Fak Kedokteran di Hotel Harmoni One, Batamcenter, Minggu (15/10).

Bahkan, Rudi menginginkan Batam bisa memiliki rumah sakit khusus dengan peralatan lengkap. Sehingga masyarakat ( baik dari Batam maupun luar Batam) tak perlu lagi berobat ke Malaysia dan Singapura. Sebab, rumah sakit khusus itu diharapkan bisa fokus menangani satu penyakit dari mulai yang kecil hingga besar.

“Saya ingin Batam bisa memiliki rumah sakit khusus. Selain untuk berwisata, masyarakat juga bisa berobat disini. Jadi tak perlu jauh-jauh keluar negeri lagi,” terang Rudi.

Rudi yakin kemampuan yang dimiliki oleh dokter di Indonesia jauh lebih hebat dibandingkan negara tetangga (Malaysia dan Singapura). Bahkan, untuk Batam sendiri bisa menyediakan peralatan rumah sakit secanggih di rumah sakit di Malaysia dan Singapura. Hanya saja cara pelayanan di rumah sakit harus bisa dibenahi, sehingga merubah keinginan masyarakat untuk berobat keluar.

“Kemampuan dokter apalagi alumni UI (Universitas Indonesia) tak perlu diragukan lagi. Karena itu menurut saya tepat rasanya jika di Batam dibangun rumah sakit khusus,” ujar mantan anggota DPRD Batam ini.

Hanya saja, Rudi masih bingung jenis rumah sakit khusus apa yang ada dibangun di Batam. Ia menginginkan rumah sakit khusus yang banyak dikeluhkan masyarakat Indonesia. Dimana, masyarakat rela untuk keluar negeri hanya untuk berobat penyakit tersebut.

“Kalau jantung kan sudah ada ditangani oleh BP Batam. Nah ini masih bingung rumah sakit khusus apa yang akan dikelola kami (Pemko). Nah mumpung disini banyak alumni UI, makanya saya tanya rumah sakit khusus apa yang bagus didirikan di Batam. Sebab, mereka lebih paham,” jelas Rudi.

Menurut dia, jika kedepannya rumah sakit khusus itu berdiri. Ia ingin sejumlah dokter spesialis siap ditempatkan disana. Jangan sampai, rumah sakit berdiri dengan alat yang canggih, namun dokternya tak ada.

“Saya mau menganggarkan dana yang besar untuk rumah sakit ini. Asal semuanya bisa serius. Dan mari bersama-sama berubah mainset masyarakat untuk berobat di Indonesia. Karena kita tak kalah hebat dari negara Malaysia atau Singapura,” imbuh Rudi.

Ketua Iluni Kedokteran Angkatan 1997, Herri Dadi, perlu adanya diskusi dengan sejumlah pihak untuk memastikan rumah sakit khusus apa yang bisa didirikan di Batam. Sebab, untuk mendirikan rumah sakit khusus harus ada survei dan keseriusan dari berbagai pihak.

“Saya belum bisa menjawab rumah sakit khusus apa yang cocok didirikan di Batam. Itu perlu didiskusikan,” terang Herri.

Menurut dia, pengobatan di rumah sakit Indonesia tak jauh berbeda dengan negara tetangga. Hanya saja, perlu adanya pembenahan pelayanan.

“Untuk pengobatan kita sama, bahkan lebih baik. Banyak dokter Indonesia yang bisa menyembuhkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan di Malaysia. Dan hal ini kurang banyak diketahui masyakarat,” imbuh Herri.

ilustrasi Foto Cecep Mulyana/Batam Pos

Ketua IDI Cabang Batam, Soritua Sarumapet mengatakan saat ini di Batam terdapat sekitar 700 dokter, 200 diantaranya merupakan dokter spesialis.

“Kalau untuk kebutuhan dokter di Batam saya rasa cukup dengan jumlah penduduk. Namun, memang pelayanan yang harus ditingkatkan,” bebernya.

Sementara Direktur RSBP Batam Sigit Riyanto mengatakan jika saat ini rumah sakit yang dipimpinnya sedang tahap pembenahan. Bahkan pihaknya ingin memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Batam.

“Saat ini kami sedang berbenah dan memperbaiki kualitas pelayanan. Sehingga bisa bersaing dengan luar negeri. Dan saya harap rumah sakit swasta juga bisa berbenah, apalagi untuk pelayanan,” terang Sigit.

Menurut dia, RSBP juga ditunjuk sebagai rumah sakit pencegah jantung korener. Bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan mou tentang ketepatan waktu pelayanan di RSBP.

“Di RSBP kami memiliki 35 dokter umum dan 12 dokter spesialis. Bahkan tahun 2018 mendatang kami akan menguprade alat-alat medis dan operasional RSBP. Sehingga tahun 2019 bisa bersaing dengan Malaysia,” imbuhnya.

Disisi lain, Sigit juga menjelaskan tujuan seminar Ikatan alumni FK kedokteran UI adalah untuk berbagi pengetahuan ke sesama dokter dan masyarakat. Sehingga sistem pelayanan yang diberikan kepada masyarakat bisa lebih baik. (she)

 

 

Update