Kamis, 28 Maret 2024

Kembalikan Batam sebagai Tujuan Investasi

Berita Terkait

batampos.co.id – Sejumlah kalangan menyambut baik pergantian unsur pimpinan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Tak hanya memberi dukungan, mereka juga menaruh harapan besar kepada Lukita Dinarsyah Tuwo dkk untuk mengembalikan kejayaan ekonomi Batam.

“Harapan kami, pimpinan baru BP Batam ini akan membawa perubahan yang baik,” kata Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, Selasa (17/10).

Menurut Jadi, Lukita memiliki modal yang kuat untuk menakhodai BP Batam. Sebab selain memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mumpuni, ia juga sudah banyak memahami persoalan di Batam karena ia merupakan Ketua Tim Teknis Dewan Kawasan (DK) Batam.

Namun ia berharap, pimpinan baru BP Batam melibatkan semua pihak, khususnya pengusaha, dalam setiap pengambilan kebijakan yang menyangkut kepentingan dunia usaha.

“Misalnya minta masukan atau berdiskusi. Kita tidak meminta banyak kok. Yang penting dilibatkan, itu saja,” katanya.

Managing Director Panbil Group, Johanes Kennedy Aritonang, juga yakin Lukita bisa diandalkan dalam memimpin BP Batam. Senada dengan Jadi, ia meminta BP Batam nantinya memperhatikan masukan dari kalangan pengusaha dalam setiap kebijakan yang diambil.

“Supaya seiring dan saling mendukung,” katanya.

Harapan yang sama juga disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Cahya. Ia berharap Lukita Cs mampu membuat gebrakan baru untuk mengembalikan iklim investasi Batam yang saat ini dinilai minim kepercayaan dari investor.

“Terutama Perka-perka yang dianggap meresahkan harus segera direvisi,” ujarnya.

Cahya mengaku sering berdiskusi dengan Lukita. Dan ia mengakui jika mantan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mampu merangkul dan berkomunikasi dengan baik. “Beliau bisa komunikasi baik dengan kami dari semua di daerah supaya bisa sama-sama membangun daerah ini demi negara,” harapnya.

Sejumlah kapal sedang melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batuampar. F Cecep Mulyana/Batam Pos

Senada dengan Apindo Kepri, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Achyar Arfan mengatakan tugas pimpinan baru adalah memperbaiki arah komunikasi terhadap stakeholder terkait seperti pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat Batam.

Kata Achyar, komunikasi sangat penting karena BP Batam tidak bisa menggenjot ekonomi di Batam seorang diri. BP Batam memerlukan kerja sama dengan pemerintah daerah. Apalagi target yang diminta Kemenko adalah meningkatkan ekonomi Batam dari 2 persen kembali menjadi 7 persen dalam waktu dua tahun.

“Itu berat jika tak ada kerja sama,” jelasnya.

Pengelolal kawasan industri di Batam juga menaruh asa besar pada Lukita dan kelima deputinya. Mereka berharap mereka mampu membenahi semua persoalan yang dinilai menghambat iklim investasi.

“Kami berharap dengan formasi pimpinan baru ini dapat menjadikan Batam sebagai kota tujuan investasi,” kata Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Tjaw Hoeing di Batamindo, Selasa (10/17).

Jika itu berhasil, maka Batam sudah kembali ke cita-cita awal sebagai kawasan ekonomi terkuma di Asia Pasifik dan kontributor utama pembangunan ekonomi nasional.

Ketua DPRD Batam, Nuryanto, mengaku bersyukur atas pergantian pimpinan BP Batam ini. Ia berharap evaluasi terhadap pimpinan sebelumnya menjadi pelajaran, sehingga pimpinan baru BP Batam nanti bisa bekerja lebih baik.

“Kelemahan pejabat lama karena kordinasinya yang buruk. Pelayanan pada masyarakat juga kurang terbuka. Sehingga kebijakan apapun yang dibuat akan mejadi buntu,” katanya.

Deputi IV BP Batam, Robert Purba Sianipar, mengakui pihaknya sudah sejak awal Oktober diminta oleh Ketua Dewan Kawasan (DK) Darmin Nasution untuk segera mempersiapkan pengunduran diri. “Ada dua alasan. Pertama karena memang perlu adanya perubahan. Kedua karena akan memasuki tahun politik di tahun 2018, ” kata Robert di ruangannya di lantai enam Gedung BP Batam, Selasa (17/10).

Ia menyadari selama ini, komunikasi antara pihaknya dengan stakeholder yang lain tidak berjalan harmonis. Sehingga lebih banyak menimbulkan kegaduhan. Tahun politik yang akan segera tiba, Darmin mengingatkan tidak perlu lagi ada hal seperti itu.

Meskipun begitu, pihaknya akan segera mempersiapkan dokumen yang diperlukan mengenai segala program yang saat ini tengah dilakukan BP Batam untuk diteruskan ke pimpinan baru. “Dari kami, progres yang tengah dijalani adalah bagaimana menyediakan ketersediaan air bagi masyarakat Batam hingga tahun 2022,” katanya.

BP Batam sudah mempersiapkan berbagai skenario untuk mengelola air setelah konsesi dengan ATB berakhir pada tahun 2020 nanti. Salah satu solusi jangka pendek yang kemungkinan akan segera diterapkan adalah dengan mendatangkan air dari Bintan.

Selain itu, untuk meningkatkan daya saing, BP Batam juga sudah merencanakan pembangunan jalan tol dan flyover untuk mendorong mobilisasi industri menuju pelabuhan dan bandara.

Dari segi investasi, BP Batam saat ini sudah mendatangkan investasi yang sudah terealisasi melebihi target dari Darmin. Untuk tahun 2017, Darmin telah menargetkan agar investasi bisa diraup sebanyak 545 Juta Dolar Amerika. “Dan hingga Oktober, sudah masuk sekitar 705 Juta Dolar Amerika,” imbuhnya.

Dan salah satu warisan berharga nanti yang akan dilanjutkan oleh pimpinan baru adalah pembenahan sistem online perizinan lahan yakni Land Management System (LMS) dan juga sistem perizinan investasi yakni Izin Investasi 3 Jam (123J) dan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK).

“Kami sudah siapkan fondasinya untuk diteruskan Pak Lukita. Untuk UWTO sendiri sudah ditetapkan tarifnya. Sedangkan di pelabuhan sudah ada sistem host to host yang mampu menaikkan pemasukan dari Rp 200 miliar menjadi Rp 450 miliar,” tambahnya lagi.

Ia juga berpesan kepada pimpinan baru bahwa tugas yang diemban nanti sangat berat. Selain memikirkan bagaimana cara meningkatkan investasi, juga harus memikirkan bagaimana cara memperindah kota. Tujuannnya sederhana untuk menumbuhkan minat wisatawana berkunjung ke Batam.

“Kami sebenarnya ingin memperindah kota dengan anggaran tahun 2018. Contohnya memperbaiki bundaran depan BP Batam dan memperindah jalan menuju bandara dan pelabuhan. Namun kami akan serahkan ke pimpinan baru nanti. Semoga sukses,” tutup Robert.

 

Hilangkan Dualisme

Pergantian pimpinan BP Batam juga memberikan harapan baru bagi Pemko Batam. Pemerintah daerah berharap kehadiran Lukita Cs mampu menyelesaikan masalah dualisme kewenangan yang selama ini kerap memicu ketegangan antara BP Batam dan Pemko Batam.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan setidaknya ada tiga harapan utama bagi pimpinan baru BP Batam. Yakni soal investasi dan perekonomian, permasalahan aset yang tak kunjung tuntas, hingga kejelasan wilayah kerja dalam membangun Batam ke depan.

“Tiga poin ini menjadi prioritas kami yang bisa terselesaikan bersama pimpinan BP Batam yang baru,” kata Amsakar, Selasa (17/10).

Dia berharap, dengan adanya pimpinan baru proses pengalihan aset yang telah berbulan-bulan ini bisa segera diselesaikan. Aset yang ada saat ini membutuhkan perawatan dan sebagainya. “Kami tak bisa menganggarkan karena ketidakjelasan ini, makanya ke depan kita ingin cepat kelar permasalahan ini,” ujarnya.

Mengenai wilayah kerja, Amsakar percaya akan ada kebijakan terbaru untuk Batam. BP Batam dan Pemko Batam akan besinergi untuk membangun Batam. “Kerja kami akan cepat selesai jika dibantu BP Batam, dan komunikasi dengan saudara tua kami ini bisa lebih baik,” katanya.

Hal senada disampaikan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun. Ia mengatakan memiliki harapan yang sama dengan semua pihak, yakni Batam bisa bangkit lagi dan bisa bersaing dengan Singapura.

“Ingin yang baiklah,” tuturnya.

Keberadaan Dua Jenderal

Adanya dua jenderal dari kalangan TNI dan Polri dalam susunan baru pimpinan BP Batam menyisakan polemik baru. Namun sejumlah pihak mengaku mendukung masuknya unsur TNI-Polri dalam tubuh BP Batam.

“Yang jelas mereka memiliki kedisiplinan dan ketegasan dalam menjalankan aturan dan kebijakan,” kata Ketua DPRD Batam, Nuryanto.

Anggota Komisi III DPRD Batam, Jefri Simanjuntak, menyampaikan hal senada. Menurut dia, dua jenderal tersebut, yakni Eko Budi Soepriyanto dan Bambang Purwanto, justru memberikan harapan yang lebih baik.

“Mungkin dengan adanya dua jenderal yang memimpin BP Batam, akan mampu membersihkan sepak terjang mafia-mafia lahan di Batam,” terang Jefri.

Tak hanya diharapkan mampu membersihkan praktik mafia lahan di Batam, lanjut Jefri, dua jenderal tersebut juga diharapkan mampu membersihkan sepak terjang para penyelundup yang selama ini tumbuh subur di Batam.

“Misalnya ada oknum aparat yang membekingi praktik penyelundupan. Dengan adanya dua jenderal di tubuh BP Batam, saya yakin oknum tersebut akan berpikir dua kali untuk tetap nekat membekingi praktik penyelundupan di Batam,” kata Jefri.

Sementara Kepala Bea Cukai Batam, Susila Brata, enggan menanggapi soal polemik dua jenderal itu. “Itu saya tak bisa memberikan komentar. Biarlah kepemimpinan yang baru berjalan dan bekerja dahulu demi kemajuan Batam bersama,” ujar Susila Brata, kemarin.

Ia menilai, sampai saat ini arus lalu lintas keluar masuk barang di pelabuhan, terutama di Pelabuhan Batuampar masih kacau dan belum teratur. Barang domestik maupun internasional masih jadi satu pintu keluar masuknya yakni berada di Pelabuhan Batuampar. Seharusnya hal tersebut bisa dipisahkan demi tertibnya administrasi kepabeanan.

Susila berharap, dengan adanya pimpinan dan deputi baru BP Batam ini, bisa memperbaiki kondisi di pelabuhan, khususnya di Batuampar. “Di Batam ini kan ada dua pengelola pelabuhan. Itu yang harus bisa disinergikan oleh Pimpinan BP Batam yang baru ini,” katanya. (cr17/rng/ska/leo/ian/gas)

Update