Selasa, 23 April 2024

Operasional RSL Palmatak Dinilai Belum Maksimal

Berita Terkait

batampos.co.id – Karena sering di keluhkan masyarakat, Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas Abdul Haris didampingi Wakilnya Wan Zuhendra, beserta rombongan meninjau fasilitas Rumah Sakit Lapangan (RSL), Payaklaman, Kecamatan Palmatak Selasa (17/10).

“Kami tak tahan mendengar keluhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan disini. Jadi kami ingin tahu seperti apa kondisi di lapangan,” ungkap Haris, Selasa (17/10).

Bupati dan rombongan menemui dokter yang berada di RSL, meninjau ruang kebidanan, gigi, laboratorium dan ruang inap. dalam kunjungan tersebut Haris juga menyinggung, bagi dokter yang izin keluar daerah agar tidak berlama-lama. Menurutnya, pelayanan kesehatan tergantung keberadaan dokter. “Izin lihat urgensinya, karena masyarakat selalu butuh pelayanan kesehatan,” katanya.

Dia juga mengakui, kelemahan tenaga medis untuk memberi pelayanan maksimal terkendala pada fasilitas. Namun, meski demikian tidak semua pasien harus dirujuk ke Tanjungpinang. Dirinya sering mendapat laporan dari Tanjungpinang, bahwa ada pasien yang seharusnya bisa ditangani di Anambas tetapi dirujuk. “Jadi apa tugas dokter disini,” ungkapnya.

Diakuinya jika Anambas sangat membutuhkan banyak dokter umum maupun spesialis yang profesional. Karena belum cukup tenaga medis, makd dirinya berharap agar yang ada tersebut bekerja secara maksimal.

Dia berharap, agar kekurangan yang berada dilapangan dapat dikoordinasikan dengan OPD. “Kalau ada keluhan dari lapangan sampaikan saja ke OPD, nanti OPD akan sampaikan kepada kami untuk mencari solusi. Kami punya niat untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu masyarakat Palmatak resah terhadap pelayanan kesehatan. Pasalnya hingga saat ini pelayanan kesehatan belum maksimal. Selain dokter kurang berperan, sarana dan prasarana di rumah sakit lapangan kecamatan Palmatak juga masih belum memadai.

?Perwakilan masyarakat Palmatak, Acok Baso berharap Pemerintah Daerah merekrut dokter Anestesi agar peran dokter spesialis dan dokter umum dapat dirasakan masyarakat. “Tugas pemda untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan,” ujar Acok Baso, Selasa(17/10).

Sementara, Amarullah mengeluhkan, RSL juga tidak memiliki obat yang dibutuhkan masyarakat. Dia menceritakan, belum lama ini salah satu warga Palmatak digigit ular dan meninggal akibat tidak ada obat. “Obat juga kekurangan, saudara kita baru kena gigit ular tetapi meninggal karena obat tidak ada. Ini yang dikesalkan keluarga korban,” urainya.?

Menanggapi hal tersebut, Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Rini mengatakan sebelumnya dokter anestesi untuk Anambas sudah ada. Namun, dibatalkan oleh Kemenkes. “Masyarakat harus sabar dulu, kita juga berupaya untuk mendatangkan dokter anestesis melalui kementerian kesehatan,” terangnya.(sya)

Update