Jumat, 29 Maret 2024

Polisi Sulit Ungkap Pemasok Beras

Berita Terkait

batampos.co.id – Kepolisian belum berhasil mengungkap pemain beras bulog ilegal di Natuna. Padahal beras oplosn tersebut sudah lama beredar dan diperjualbelikan di Ranai, Natuna.

Kasat Reskrim polres Natuna sekaligus ketua Satgas Pangan Natuna AKP Komarudin mengatakan, kasus beras Bulog ilegal yang diduga dioplos masih diselidiki.

“Tidak ada kendala, masih diselidiki. Tapi kalau ada informasi bisa disampaikan ke kami,” kata Komarudin, Senin (16/20) kemarin.

Seperti diketahui, beras Bulog ilegal sudah lama beredar di Natuna. Bahkan Bulog Ranai sudah sejak beberapa tahun terakhir tidak mengeluarkan beras Bulog premium.

Sejumlah pedagang pun mengakui, sering membeli beras Bulog yang merupakan beras cadangan pemerintah (Non premium,red). Bahkan peredaran beras Bulog tidak hanya di Ranai, beras berasal dari Kecamatan Bunguran Batubi dan Sedanau. Beras Bulog cadangan pemerintah ini dijual Rp 13 ribu per kilo.

“Beras Bulog datangnya dari Batubi. Kami beli sama orang Batubi, biasanya diantar dengan pickup. Memang kabarnya beras didatangkan dari Pontianak,” tutur Lena salah satu pemilik toko di Ranai kemarin.

Kepala kantor seksi logistik Ranai Tarmizi mengatakan, beras Bulog tanpa label premium adalah beras cadangan pemerintah. Dan tidak dibenarkan dijual bebas oleh pedagang. Karena merupakan beras untuk bantuan masyarakat miskin.

“Beras Bulog tanpa label premium yang ditemukan di pedagang di Ranai adalah beras ilegal, aturannya tidak boleh diperdagangkan, kecuali beras Bulog berlabel premium. Dan beras yang ditemukan bukan dari gudang Bulog Ranai atau Sedanau,” sebut Tarmizi.

Sebelumnya, warga mengeluhkan beras Bulog yang dibeli salah kedai dibilangan Bandarsyah kualitasnya buruk.(arn)

Update