Jumat, 29 Maret 2024

Lima Tim Asing Ikuti Dragon Boat Race 2017

Berita Terkait

Sejumlah peserta mengikuti Dragon Boat Race 2017 di Sei Carang Tanjungpinang, Jumat (20/10). F.Yusnadi/Batam Pos

batampos.co.id – Sungai Carang riuh, Jumat (20/10) pagi kemarin. Helatan Dragon Boat International Race kembali dihelat sejak kemarin hingga Minggu besok. Tercatat, ada lima tim dari negara jiran berpartisipasi pada ajang bergengsi ini. Kehadiran mereka melengkapi kuota 42 peserta yang akan adu cepat mendayung perahu naga di perairan hulu Sungai Carang.

Kendati berlangsung meriah dan berhasil menyedot antusiasme masyarakat untuk berduyun-duyun ke sana, tetap ada catatan dari Kepala Dinas Pariwisata Tanjungpinang, Reni Yusneli sebagai evaluasi penyelenggaraan di tahun depan.

“Tahun ini memang hanya lima tim dari luar negeri. Kalau agendanya sudah pasti dan tidak berubah-ubah, saya yakin bisa lebih dari ini,” ujar Reni.

Kalender pariwisata yang mencatat secara pasti segala kegiatan kepariwisataan di Tanjungpinang memang menjadi kunci promosi agar wisatawan mancanegara kepincut plesiran ke Tanjungpinang. Reni tak menampik hal tersebut.

“Harusnya memang setiap tahun itu agendanya sudah pasti kapan. Jadi peserta dari luar negeri sudah bisa mempersiapkan timnya,” kata Reni.

Berhubung untuk berangkat dan bertanding di Kota Gurindam, para wisatawan dan peserta luar negeri harus mempersiapkan waktu libur, kekuatan untuk berlomba, anggaran, dan kebutuhan lain sebagainya.

“Jadi memang kalau sudah rutin, akan lebih mudah bagi mereka, dan tentu jadi lebih banyak yang berkunjung,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menginginkan agar tradisi lomba balap perahu naga di perairan Sungai Carang ini tetap menjadi rutinitas tahunan dan semakin dikembangkan.

Sebab, kata dia, tujuannya bukan saja pariwisata belaka. “Tapi juga bertujuan untuk mengenalkan kepada wisatawan dan masyarakat, bahwa Sungai Carang merupakan jejak rekam sejarah kerajaan Melayu pada masa lampau, yaitu situs Istana Kota Rebah. Ini semua mengingatkan kepada kita bahwa nenek moyang kita sudah bersebati dengan kebaharian,” ujar Lis. (aya)

Update