Jumat, 29 Maret 2024

Target RPJMD Kepri Diubah

Berita Terkait

batampos.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri belum mampu untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi Kepri pada angka 5,58 persen. Menyikapi hal itu, lewat perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabinet Kerja Gubernur Kepri, Nurdin Basirun hanya memasang target 3 persen untuk pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 ini.

“Kita melakukan evaluasi atas beberapa capaian. Salah satunya adalah terkait prospek pertumbuhan ekonomi Kepri,” ujar Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan (Balitbang) Kepri, Naharuddin menjawab pertanyaan Batam Pos, Rabu (25/10) di Tanjungpinang.

Menurut Nahar, target tersebut juga terus akan naik tiap tahunnya. Karena pada 2021 mendatang target akhirnya adalah pada angka 4 persen. Masih kata Nahar, di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang sedang tidak menggembirakan, untuk mendapatkan peningkatkan dua digit membutuhkan kerja keras dan investasi yang puluhan triliun.

“Target pada angka 3 persen sampai 4 di 2021 mendatang adalah merupakan target yang realistis. Mudah-mudahan di tahun hadapan, pertumbuhan ekonomi Kepri terus menanjak,” harap Nahar.

Mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kepri tersebut juga menjelaskan, meski pertumbuhan ekonomi Kepri saat ini mengalami perlambatan, yakni pada angka 1,52 persen pada semester pertama 2017. Akan tetapi, menurut teori pertumbuhan ekonomi tidak bisa dijadikan variabel mengukur ekonomi masyarakat di suatu daerah.

Karena, tolak ukur dalam penghitungan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, seluruh warganya dihitung sama. Baik warga yang ekonomi menengah keatas maupun kebawah.

“Meski begitu, angka pertumbuhan ekonomi tetap menjadi acuan Pemerintah daerah. Tapi, tidak bisa 100 persen mengukur ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri diatas 5 persen, syaratnya adalah Kepri bisa mendatangkan investasi senilai Rp 70 triliun.

“Karena memang pertumbuhan ekonomi Kepri dalam priode yang kurang baik. Tentu perlu melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut,”ujar Gusti Raizal Eka Putra belum lama ini.(jpg)

Update