Jumat, 19 April 2024

Ekonomi Lemah, Penjualan Emas Turun 50 Persen

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Melemahnya daya beli masyarakat mempengaruhi perputaran bisnis dalam segala aspek. Penjualan emas pun ikut terkena dampak. Ditengah sulitnya ekonomi yang masih terasa hingga akhir tahun ini, penjualan menunjukkan grafik yang terus menurun.

Karyawan Toko Emas Arafah di Pasar Fanindo, Weri mengatakan memasuki kuartal ketiga ini, penjualan emas menurun hingga 50 persen. Itu berlangsung sejak awal tahun 2017.

“Penjualan emas memang turun setiap bulan,” ujarnya saat ditemui di Pasar Fanindo, Kamis (26/10).

Dewasa ini, masyarakat lebih banyak menjual perhiasan dibandingkan dengan membeli. Meski demikian, sebagai barang investasi, emas masih banyak yang berminat. “Beli ada. Kebanyakan buat investasi,” katanya.

Harga emas diakui Weri masih dalam fase perubahan hampir setiap harinya. Seperti hari ini, dimana harga emas sebenarnya mengalami kenaikan sekitar Rp 10 ribu.

Dari harga yang terpantau, kemarin, emas 24 karat, dengan berat lebih dari 31 gram dibanderol dengan harga Rp 557 ribu sebelum menjadi perhiasan. Sementara untuk emas 22 dan 23 karat dibanderol sekitar Rp 550 ribu.

Sepinya peminat juga dirasakan pedagang emas lainnya. Adi, Staff penjualan emas di Toko Mas Cahaya di Pasar Fanindo mengaku memang pembelian emas mengalami penurunan.

“Ekonomi lemah. Makanya berdampak pada pembelian emas yang menurun,” ungkapnya. (cr19)

 

Update