Jumat, 29 Maret 2024

Kinerja Rendah Terancam Dicopot

Berita Terkait

Rapat evaluasi kinerja tri wulan ketiga di Aula Kantor Bupati Kepulauan Anambas Kamis (26/10). F.Syahid/Batam Pos.

batampos.co.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas melakukan rapat evaluasi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Aula Kantor Bupati Kepulauan Anambas, Kamis (26/10).

Hal ini dilakukan untuk mengetahui progress pekerjaan yang sudah dilaksanakan selama triwulan ketiga ini. Rapat evaluasi tersebut juga untuk mengetahui sampai dimana tingkat kinerja SKPD yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris menegaskan, jika ada pencapaian kinerja SKPD yang kurang maksimal, pihaknya akan mencari permasalahan yang terjadi.
“Kami akan tanya apa alasannya sampai tidak memenuhi target ? Jika memang terjadi kelalaian maka akan dicari pengganti yang lebih kompeten,” ujarnya usai rapat, Kamis (26/10).

Dari hasil rapat tersebut progres realisasi pembangunan baik dari segi fisikhampir mencapai 70 persen akhir September lalu.  “Rata-rata realisasi fisik sudah 60 persen lebih hampir mencapai 70 persen. Kalau realisasi keuangan tentunya akan menyesuaikan,” ungkap Haris.

Haris, mengatakan, merujuk hasil yang diperoleh tersebut maka realisasi anggaran hingga Desember mendatang di prediksi akan terus melonjak mencapai 99 persen. “Ini akan sesuai target rata-rata yang telah dipatok pemerintah sebesar 99 persen,” ungkapnya lagi.

Diakuinya jika pencapaian realisasi 70 persen tersebut merupakan capaian rata-rata. Kenyataannya di lapangan ada yang kurang atau yang lebih dari 70 persen. Ada serapan yang sudah mencapai 90 persen terutama SKPD yang tidak melakukan pekerjaan fisik seperti. Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disdukcapil, Satpol PP dan pihak Kecamatan menjadi yang tertinggi dalam men-support serapan anggaran.

Sedangkan fisik lanjut Haris, tak dapat dipungkiri masih belum maksimal mengingat sejumlah proses mesti dilalui. Mengingat fisik itu ada prosesnya seperti perencanaan, pelelangan dan pengerjaan dan pengawasan. “Serapannya akan melonjak pada akhir tahun setelah pengerjaan proyek tersebut selesai dilaksanakan,” bebernya.

Kendala tak terealisasi anggaran tersebut tambah Haris, yang paling pertama adalah masalah waktu, kedua adalah kesalahan dalam meletakan nomenklatur, belum lagi tidak komitmennya penyaluran anggaran pusat ke daerah, menjadi pemicu yang tidak bisa di pandang gampang. “Tidak komitnya pemerintah pusat tersebut semisal, dana yang akan dialokasikan tidak ditransfer atau ada keterlambatan proses transfer dan sebagainya,” jelasnya.

Masih kata dia, evaluasi yang dilaksanakan kali ini merupakan yang ketiga pada tahun 2017. Direncanakan evalusi dilaksanakan sebanyak empat kali, namun bisa lebih.
“Apabila dianggap urgent maka akan dilakukan evaluasi. Misal ada suatu kendala yang dapat menghambat kinerja maka akan langsung dievaluasi, dan akan ditanya dimana kendalanya. Kita cari benang merahnya agar persoalannya selesai,” jelasnya.

Haris sangat berharap apa yang telah ditargetkan pihaknya pada tahun 2017 ini dapat terealisasi. Untuk itu pihaknya mengajak segenap elemen yang ada untuk dapat bahu membahu dalam menyukseskan pembangunan seperti yang diharapkan. “Ini merupakan momen yang tepat, ayo bersama-sama bangun Anambas agar ke depan lebih baik,” tutupnya. (sya)

Update