Kamis, 25 April 2024

Pabrik Petasan Meledak dan Terbakar, 47 Meninggal, 46 Luka Parah

Berita Terkait

batampos.co.id – Pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, meledak dan terbakar, Kamis (26/10). Hingga pukul 21.00 tadi malam, jumlah korban dalam insiden ini mencapai 47 orang meninggal dan 46 lainnya terluka parah. Seluruh korban merupakan pekerja di pabrik tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, jumlah pekerja di pabrik tersebut seluruhnya 103 orang. Namun sampai berita ini ditulis, baru 93 orang yang berhasil diidentifikasi. Sementara 10 lainnya belum diketahui keberadaannya.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Polisi Purwadi datang ke lokasi pada pukul 20.30 untuk melihat secara langsung proses pendinginan dan olah TKP.
Purwadi menyatakan, 10 korban yang hilang akan diselidiki dengan melakukan wawancara pada korban dan saksi-saksi yang masih hidup. Namun, ia mengungkapkan pihak kepolisian masih akan berfokus pada pertolongan dan evakuasi korban.

“Bisa saja mereka lagi izin tidak masuk kerja kan kita tidak tahu,” katanya.

Kepolisian akan melakukan penyelidikan secara ilmiah agar penyebab kebakaran, asal titik api dan penyebaran bisa segera menjadi terang. Suwandi menyatakan bahwa penyelidikan akan dilanjutkan pada hari ini karena lokasi kejadian masih panas dan tertutup abu.

Purwadi menimbau bagi warga yang merasa memiliki keluarga yang bekerja pada pabrik, agar segera mendatangi RS Polri dengan membawa petunjuk-petunjuk berupa identitas dan rekam medis terakhir yang bisa memudahkan penyelidikan. “Misalnya kapan terakhir periksa gigi, di klinik mana,” katanya.

Soal izin, Purwadi mengaku belum mengetahui secara pasti. Pihaknya belum mengecek secara langsung izin pabrik tersebut. Menurut warga sekitar aktivitas pabrik tersebut memang senantiasa tertutup.

“Waktu kejadian kemarin pabrik dikunci, kalau seandainya tidak saya yakin banyak yang selamat,” kata Maskota, Kepala Desa Blimbing.

Menurut Maskota, Pabrik tersebut baru beroperasi sekitar dua bulan. Pemilik pabrik belum pernah sekalipun berkomunikasi dengannya. Apalagi meminta izin. Ia sendiri tidak menyangka kalau pabrik tersebut memproduksi kembang api. “Yang saya dan warga tahu, di situ cuma pabrik ayakan pasir saja,” katanya.

Sementara itu, hingga pukul 21.00 malam proses evakuasi masih berlangsung. Seluruh jenazah, baik yang utuh maupun yang hancur, dibawa ke RS Polri Kramat Djati untuk pemeriksaan. Sementara untuk korban luka, saat ini dirawat di RS Bunda dan RS Mitra Tangerang. (tau)

Update