Sabtu, 20 April 2024

Pembangunan Citra Aerolink Batam Dimulai

Nilai Investasi Rp 1,3 Triliun

Berita Terkait

batampos.co.id – Batam akan segera memiliki kawasan terpadu berkelas dunia di Kabil, Nongsa. Adalah Citra Aerolink Batam yang akan dibangun di atas lahan seluas 20,6 hektare dengan nilai investasi sebesar Rp 1,3 triliun. Citra Aerolink merupakan kawasan yang terintegrasi dengan area pergudangan, komplek komersil, dan apartemen di lokasi yang sangat strategis.

Komisaris Kabil Industrial Estate, Kris Wiluan, mengatakan proyek prestisius ini merupakan kerjasama dari PT Kabil Citranusa dengan PT Ciputra Residence. Kawasan ini diproyeksikan sebagai Aeromarine Development yang diharapkan menjadi international business hub. Lokasinya strategis karena berada di kawasan industri terpadu Kabil yang sudah sejak lama menjadi kawasan objek vital nasional.

“Ini nilai plusnya,” ujar Pendiri Citramas Grup ini usai acara peletakan batu pertama (project commencement) Citra Aerolink di lokasi, Kamis (26/10).

Hadirnya proyek ini, menurut Kris, karena mereka memanfaatkan lokasinya yang strategis, berada di tengah-tengah pelabuhan Citranusa Kabil Seaport Nongsa, Bandara Internasional Hang Nadim, serta kawasan industri Kabil. “Ini proyek pertama bersama Ciputra di Batam,” ujarnya.

Hadirnya kota baru ini, menjadi angin segar bagi Batam untuk semakin optimistis menjadi sentra pertumbuhan ekonomi, mampu bersaing menjadi pusat pengiriman logistik ke seluruh dunia, serta menghadirkan sektor-sektor ekonomi baru selain maritim, yakni sektor pariwisata dan digital.

“Dewan kawasan membawa perubahan, pengusaha Batam membawa perubahan. Berharap bisa bermitra dengan pemeritah Kepri dan Batam, sehingga kita dapat berpartisipasi merealisasikan pertumbuhan ekonomi 7 persen dalam dua tahun ini,” ujar Kris Wiluan.

Presiden Direktur PT Ciputra Residence, Budiarsa Sastrawinata menyebutkan, tertariknya mereka bekerjasama dengan pengelola kawasan industri Kabil membangun kawasan baru ini, karena lokasi pengembangan di sekitar bandara selalu menjadi proyek pengembangan yang sukses dalam setiap pekerjaan mereka.

Menurut Budiarsa, Batam itu strategis, sebagai simpul logistik nusantara. Apalagi sekarang, menjadi pusat pengembangan industri digital. Belum lagi ada pengembangan kawasan pelabuhan seperti pembangunan Tanjung Sauh yang bisa sekaligus melayani pelayaran dan logistik internasional.

“Sangat potensial,” ujarnya.

Budiarsa menyebutkan, Citra Aerolink ini disebut juga kawasan Aeromarinetropolis. Sebab pusat pengembangannya menjadi kota di antara bandara dan pelabuhan internasional. Mengintegrasikan kawasan industri, pergudangan, perkantoran, niaga, apartemen, dan juga residensial.

Sementara Deputy GM Citra Aerolink Batam, Martinus Wibowo Salim, mengatakan proyek ini dibangun secara bertahap. Tahap pertama untuk pembangunan pergudangan dan industri. “Dijadwalkan bangunan tahap pertama dapat diserahterimakan Mei 2018 nanti,” kata Martinus.

Lebih lanjut ia menuturkan, gudang yang dibangun memiliki tiga tipe. Yaitu tipe Bronze seluas 300 meter persegi, tipe Silver dengan luas 360 meter persegi, dan tipe Platinum seluas 504 meter persegi. Harganya mulai Rp 3,1 miliar sampai Rp 5 miliar.

Gudang multiguna tersebut, memiliki 2 lantai dengan desain bagian depan bangunan sebagai kantor, dan bagian belakang memiliki ceiling height sampai 8 meter yang memungkinkan digunakan sebagai area kerja dan penyimpanan barang. “Proyek ini memiliki 12 keunggulan, mulai dari lokasi dan konsep-konsep yang mumpuni,” ucapnya.

Salah satu konsep yang diklaim pertama kali diterapkan dalam pembangunan pergudangan dan industri di Batam, yakni penerapan konsep Eco Culture yang dilihat dari konsep green building. Martinus menjelaskan, dari fasad bangunan terdapat green wall yang memaksimalkan pencahayaan skylight di area kerja dan juga sistem ventilasi silang untuk menjamin sirkulasi udara yang baik.

Nantinya pengelolaan kawasan Citra Aerolink dilakukan secara profesional dan menerapkan integrated loading-unloading dalam memudahkan mengatur kendaraan kontainer untuk bongkar muat. “Sistem parkir juga ditujukan agar tidak terjadi bongkar muat di depan unit gudang yang dapat mengganggu lalu lintas dari kendaraan lain,” ungkapnya.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun yang hadir dalam acara peletakan batu pertama tersebut mengungkapkan, hadirnya Citra Aerolink ini menjadi bagian dari peningkatan investasi kawasan dan terobosan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Berulang kali ia mengungkapkan rasa harunya.

“Terharu Pak Kris (Kris Wiluan, red) sudah bergabung dengan Pak Budi (Budiarsa, red). Maaf kalau suara saya tak keluar hari ini, karena saya terharu,” ujarnya.

Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi Batam dan tingginya inflasi dua bulan jelang akhir tahun 2017 ini, Nurdin menyebutkan kehadiran satu proyek ini, perlu membuat satu rumusan yang lebih maksimal lagi dari pemerintahan.

“Berharap semua dunia usaha di Kepri ini akan berkembang dan maju, apalagi Batam belakangan ini pertumbuhan ekonominya agak terganggu. Saya mau mengajak pengusaha, ayo sama-sama mencari terobosan untuk perbaikan ekonomi ini,” jelasnya. (cha/nji)

 

Update