Jumat, 29 Maret 2024

Soal Lahan Makam, Pemko akan Bicarakan dengan BP Batam

Berita Terkait

Warga sedang berjalan di TPU Seitemiang, Tanjungriau, Sekupang. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengaku, Pemerintah Kota (Pemko) Batam menaruh perhatian akan krisis lahan untuk pemakaman di TPU Seitemiang, Sekupang. Untuk itu ia akan berkomunikasi dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

“Kami bahas dulu bersama BP Batam. Terus terang antara kami (BP Batam-Pemko Batam) sekarang lagi membuka diri membina komunikasi,” kata Amsakar, kemarin.

Menurut Amsakar, komunikasi yang baik akan melahirkan tindakan yang bagus ke depan. Dengan demikian, koordinasi dan penyelesaian masalah kemasyarakatan pada BP Batam dan Pemko Batam akan mudah dilakukan.

“Jika ini terbangun kami setiap saat bisa kesana, mereka bisa kesini, kita akan perbincangkan tentang itu,” imbuhnya.

Ia mengatakan, sejatinya Pemko Batam menaruh harapan agar makam yang sudah ada tidak diganggu tidak ada pemindahan ataupun ditimpa.

“Harapan kita sesungguhnya yang eksisting itu jalan, jangan ada pemindahan, tapi kan kita harus bahas bersama. Bisa kita bahas apa alternatifnya, yang meninggal juga perlu diurus juga,” paparnya.

Ia yakin persoalan ini tak lama lagi akan teratasi. Pasalnya, Pemko Batam dan BP Batam tengah menyusun tim percepatan, tim ini akan bergerak terkait aset termasuk lahan, perizinan hingga percepatan investasi.

Sebelumnya diberitakan, Yayasan Khairul Uma, pengelola Taman Pemakaman Umum (TPU) Muslim Seitemiang, Sekupang kembali mengingatkan kepada ahli waris makam tua untuk segera datang mengurus makam anggota keluarga mereka. Sebab jika tidak maka makam tua yang sudah berpuluh tahun tak diurus ahli warisnya akan ditimpa. Ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan halan TPU di sana.

Sekretaris Yayasan Khairul Uma Zailani mengatakan, lahan pemakanan di TPU Seitemiang sudah tinggal sedikit saja. Yang tesedia saat ini hanya satu blok persis di belakang kantor yayasan Khairul Uma. Sementara blok-blok lain sudah terisi semua. Jika tidak ditimpah maka dalam bebera bulan ke depan TPU tersebut tak bisa lagi menerima pemakaman baru.

“Lahan tak bertambah, sementara yang dimakamkan terus bertambah. Rata-rata empat sampai tujuh makam perhari,” ujar Zailani.

Untuk mensiasati persoalan itu, pihak pengelola pemakaman rencana akan menimpah makam yang tak diurus lagi sama ahli warisnya. Saat ini ada dua blok makam yang tak diurus ahli waris. Selain blok X untuk makam Mr dan Mrs X, ada blok A makam tua yang sudah ada sejak tahun 1950 silam.

“Blok A ini sudah berpuluh tahun tak diurus ahli warisnya. Ada sekitar 20 makam. Kalau sampai lahan habis tetap tak ada ahli waris yang datang maka mau tak mau akan kami timpah,” kata Zailani. (cr13)

Update