Jumat, 29 Maret 2024

Puisi Sungsang dari Penyair 1/2 Jadi

Berita Terkait

Budayawan Melayu Rida K Liamsi disaksikan oleh Datuk Setia Amanah Nyat Kadir, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad, Sekda Batam Jefridi dan undangan menadatangani buku kumpulan puisi Sung Sang karya Amsakar Achmad pada saat diluncurkan di Gedung Lembaga Adat Melayu Batam, Minggu (29/10). F Cecep Mulyana

batampos.co.id – Buku puisi Sungsang dilaunching dan dibedah di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Batamcenter, Minggu (29/10).

Buku ini merupakan kumpulan puisi sungsang karya penyair setengah jadi yang juga Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad.

Didalamnya ada 30 puisi, yang ditulis dalam rentan waktu 1991 hingga 2017 sekarang. Menurutnya, yang paling lama ditulis adalah Surat-Surat Emak tertanggal 1 Maret 1991 di Pekanbaru. Puisi ini berisi tentang nasihat emak, kala ia hampir tak menyelesaiakn studi sarjananya karena osen pembimbing 2 tak kunjung menandatangani skripsinya.

“Saya tulis waktu kuliah,” ungkap Amsakar.

Lalu kenapa harus Sungsang? menurutnya Sungsang tak selalu berarti terbalik, dalam hal puisinya ia mengartikan tak beraturan.

“Ada yang saya tulis kelak jadi penutup pada puisi lain, kadang di tengah, selalu tak beraturan, makanya saya tertarik pilih sungsang,” ucapnya.

Menurutnya, sejatinya tak hanya 30 puisi yang pernah ia susun, namun karena sesuatu hal sebagian puisi yang pernah ia tulis hilang. Bahkan awalnya hanya 27 puisi, namun dalam satu kesempatan ia merampungkan tiga puisi dalam satu hari.

“Biasanya satu puisi lama. Menulis puisi ini, saya hanya ingin jangan sampai catatan saya lepas, saya ingin kabarkan bahwa dia pernah ada, tidak ada yang lain,” katanya.

Hadir dalam peluncuran buku puisi ini, penyair-penyair sekaliber Rida K Liamsi, Ramon Damora juga lainnya.

“Sunsang ini menarik, puisi-puisi ini mungkin tak sehebat puisi milik Rida K Liamsi, maupun Ramon Damora. Tapi kita melihat ada keinginan untuk berbuat, ini motivasi,” kata tokoh melayu yang juga anggota DPR RI, Nyat Kadir. (cr13)

Update