Jumat, 19 April 2024

Penaga Bintan Bay Ditawarkan ke Investor

Berita Terkait

Warga melintas di depan akses jalan menuju kawasan wisata baru di Tanah Merah yang dibangun melalui anggaran pemerintah pusat tahun 2017 sebesar Rp 4,7 miliar. F. Slamet/Batam Pos.

batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Bintan sedang mengembangkan kawasan wisata baru di wilayah Free Trade Zone (FTZ). Kawasan yang diberi nama Penaga Bintan Bay ini mengusung konsep melayu. Untuk pengembangan pembangunan kawasan memerlukan lahan seluas 200 hektare di kampung Tanah Merah Desa Penaga, kecamatan Teluk Bintan.

“Sudah ditawarkan ke investor dari luar negeri, ke Hongkong dan Singapura,” ungkap ketua BP Bintan, Saleh umar usai acara sarasehan pengusaha di wilayah Free Trade Zone (FTZ) di Bintan yang diadakan di nirwana Gardens Hotel, Lagoi, Selasa (31/10) kemarin.

Dikatakannya, pihaknya sudah turun ke lokasi yang akan dibangun kawasan wisata baru ini dan melakukan pertemuan dengan pemilik lahan. “Alhamdulillah, pemiliknya bersedia melepas,” kata dia.

Guna mendukung kawasan wisata ini, ia mengatakan, akhir tahun ini jalan menuju kawasan wisata Tanah Merah itu akan selesai. Jalan sepanjang 1.260 meter itu dikerjakan oleh kontraktor PT Eka Cipta Madani dan konsultan pengawasan PT Wandra Cipta Engineering Consultant dengan anggaran pusat tahun 2017 sebesar Rp 4,7 miliar.

Sementara itu, anggota empat bidang Pengawasan BP Bintan, Radip mengatakan, konsepnya kawasan wisata ini adalah budaya Melayu. “Yang akan dibangun Cottage, rumah panggung dan panggung budaya Melayu,” jelasnya.

Ia menambahkan, kawasan wisata Penaga Bintan Bay ini  merupakan wilayah FTZ. “Ya kemarin peta FTZ Bintan dikoreksi, sehingga terjadi pengurangan karena wilayah Galang Batang sudah menjadi kawasan ekonomi khusus,” jelasnya.

Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam menegaskan bahwa ke depannya pemerintah akan berupaya optimal untuk memberikan kemudahan bagi para investor dalam berinvestasi. “Pemkab tentu sangat mendukung, ini rencana yang sangat baik. Selama ini kita ekspos terus wisata kita, tapi jangan sampai nilai budaya lokal malah hilang akibat masuknya
budaya asing dari para wisatawan yang datang,” katanya.

Ia menambahkan, kawasan wisata yang bernuansa melayu ini nantinya akan sekaligus memperkenalkan budaya-budaya lokal yang ada. Selain sebagai daya tarik tambahan bagi para wisatawan, ini juga upaya untuk melestarikan kebudayaan yang ada. (cr21)

Update