Jumat, 29 Maret 2024

Jalan Kampung Belak Rusak Parah

Berita Terkait

Pemkab Karimun Adakan Wirid Bulanan

Diskon Dicabut, Tiket Dumai Line Tak Ada Kenaikan

Guru dan pelajar berjalan dengan kaki telanjang usai pulang sekolah dari Kampung Belak ke kampung mereka di Kemalay, siang kemarin. F. Slamet/Batam Pos.

batampos.co.id – Sebanyak 63 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Belak, Desa Penaga Kecamatan Teluk Bintan terpaksa harus melalui jalan yang tergenang di kala air laut pasang. Itu karena jalan tersebut merupakan akses terpendek ke kampung mereka, karena akses jalan lainnya kondisinya cukup parah dan harus memutar.

Ketua RT 006, Alimsyah kepada Batam Pos siang kemarin mengatakan, pembangunan akses jalan menuju Kampung Belak sudah diusulkan pada tahun 2007 namun sampai sekarang belum teralisasi. Pada tahun 2015, pejabat desa kala itu menyampaikan ke masyarakat bahwa pada tahun 2016 akan dilakukan pembangunan jalan, akan tetapi sampai sekarang belum ada.

“Waktu itu, kami sempat bangga dan senang, karena sudah sepuluh tahun kami berjalan di jalan yang tergenang air ketika air laut pasang, tapi kenyataannya sampai sekarang nol,” ungkap lelaki yang berporfesi sebagai guru.

Ia mengatakan, jika air pasang maka tingginya bisa mencapai 1 meter atau melebihi tinggi lutut orang dewasa. Jika sudah begitu, masyarakat di Kampung Belak harus menitipkan sepeda motornya di Kampung Kemalay, kampung tetangga dan mereka harus rela berjalan kaki dengan kaki telanjang menyusuri jalan yang tergenang air pasang itu sejauh lebih
kurang sekilo meter.

“Dulu pernah kami terobos naik motor, tapi dua motor saya sudah rusak. keropos bodinya karena masuk air,” katanya. “Motor biasa kami ambil setelah air surut, apalagi sekarang air pasang di sini dua kali dalam sehari,” katanya.

Belum lama ini, ia menanyakan ke Kantor Bupati. Kabarnya, pemerintah sudah memasukkan rencana pembangunan jalan ini ke dalam perencanaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPera) Bintan. “Informasi yang kami terima akan dibangun pada tahun 2018, semoga saja terwujud,” katanya.

Kepsek 013 Belak, Novrida menuturkan, dirinya tinggal di Kampung Kemalay dan mengajar di Kampung Belak. Sehingga dirinya harus berangkat menyusuri jalan tergenang itu, bersama anak-anak yang tinggal di Kampung Kemalay. “Ya mau bagaimana lagi, kalau mutar jalannya rusak, terutama di depan kelenteng. Selain itu, jaraknya sekitar 3 atau 4 kilometer, kalau jalan ini dekat tapi ya harus meyusuri genangan air,” katanya. Ia berharap, dibangunkan jalan yakni dilakukan penimbunan sehingga jalan ini tidak lagi tergenang air.
(cr21)

Update