Jumat, 29 Maret 2024

Walikota Pesimis Batam Bebas Banjir Akhir 2017 Ini

Berita Terkait

Sebuah motor mogok akibat menerobos banjir di jalan Marina City, Tanjunguncang, Batuaji, Senin (7/11). Jalan Marina City ini selalu banjir bila hujan deras.  F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Wali Kota Batam Muhammad Rudi pesimis Batam bebas banjir akhir tahun 2017 ini. Kembali ia mengklaim, janjinya ini terganjal anggaran dan persoalan lahan.

Hal ini ia sampaikan usai menerima laporan camat juga tim pengendalian banjir saat rapat penangangan banjir di kantor Wali Kota Batam, Kamis (9/11).

“Berat kayaknya, karena tersandung itu (uang dan lahan). Tak sulit sebenarnya (Batam bebas banjir), tapi ini (uang),” kata Rudi sembari menyentikan telunjuk dan ibu jarinya.

Menurutnya, ada beberapa titik yang gorong-gorongnya kecil. Alhasil, aliran air tak lancar dan akhirnya meluap. Agar ini terselesaikan, pihaknya perlu mengganti dengan gorong-gorong yang lebih besar bahkan diganti jembatan.

“Harus ada bikin jembatan, kalau tak (bangun jembatan), banjir tak hilang ini. Tapi bangun jembatan uangnya besar,” keluh Rudi.

Ia merinci keadaan ini tersebar di beberapa kecamatan di Sekupang, Batamkota, Bengkong, juga Sagulung.

Soal lahan, ia sampaikan telah meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menarik kembali pengalokasian lahan yang berkenaan dengan penanganan banjir dan pelebaran jalan.

“Waktu rapat di sini (kunjungan kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo) juga kan saya sudah sampaikan. Satu ROW jalan, kedua banjir, tanahnya itu saya minta tarik kembali, yang bisa narik hanya mereka (BP) Batam,” papar mantan polisi ini.

Ia berpendapat, persoalan ini sejatinya dapat mudah terselsaikan seandainya BAtam telah beralih dari Free Trade Zone (FTZ) ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Namun menunggu peralihan yang butuh waktu selambat-lambatnya 2 tahun adalah waktu yang lama.

“Masa saya harus tunggu dua tahun untuk masyarakat , jangan dua tahun dong,” imbuhnya.

Berdasarkan laporan camat dan tim saat rapat penanganan banjir sudah mencapai 70 persen. Menurutnya, ini capaian yang bagus jika dibanding waktu penanganan yang singkat yakni sejak enam bulan lalu.

“Jadi masyakat harus maklum juga, uang tak cukup ini. Kita mesti bersyukur ya (capaian 70 persen),” pungkasnya. (cr13)

Update