Jumat, 19 April 2024

Kontraktor Minta Jaminan Keamanan

Berita Terkait

Kepala proyek dari PT Pertamina trans kontinental Zainal memaparkan mekanisme pemindahan bangkai kapal pagai di Mapolsek Bintan Utara di Tanjunguban, kamis (16/11) kemarin. F. Slamet/Batam Pos.

batampos.co.id – PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) kontraktor yang ditunjuk mengerjakan pemindahan bangkai kapal pagai oleh pihak Pertamina meminta jaminan keamanan kepada pihak kepolisian. Hal ini dilakukan sebelum mereka memulai pekerjaan memindahkan bangkai kapal yang berlabuh di lokasi pekerjaan pembangunan pelabuhan bongkar muat multifungsi di pantai Mentigi Tanjunguban.

“Jangan ketika kami kerja, disatroni, bukannya kami mau mencuri bangkai kapal, kami hanya mengerjakan pemindahan kapal dan butuh rasa nyaman,” ungkap Kepala Proyek dari PT PTK, Zainal dalam pertemuan di Mapolsek bintan utara di Tanjunguban, kamis (16/11) sekitar pukul 09.00 pagi.

Ia juga memaparkan teknis pekerjaan pemindahan bangkai kapal itu. Menurutnya, terdapat dua persoalan yakni lubang di tangki kapal dan bangkai kapal yang sudah kandas. Beberapa lubang yang bocor di tangki menurut rencana akan ditambal. Sebelum menambal lubang yang bocor, kontraktor akan menggunakan pelampung untuk mengangkat bangkai kapal. Hal ini dilakukan saat air laut pasang.

“Air pasang sehari terjadi dua kali. Biasanya siang hari. Waktu air pasang kami akan berusaha mengangkat kapal dan secepatnya menambal lubang. Dalam menambal kami
akan menggunakan cara lama, seminimal mungkin tidak menggunakan pengelasan atau
elektrik,” katanya.

Setelah mengapung, selanjutnya kapal akan digeser dari wilayah lama ke wilayah perairan milik pertamina tepatnya di jeti 7 pertamina Tanjunguban. Estimasi pekerjaan ia menargetkan 7 hari selesai, meski sebenarnya masa pelaksanaan pemindahan kapal
di dalam kontrak adalah 24 hari. “Mudah-mudahan 7 hari selesai. kalau mengeser kapal ke wilayah perairan pertamina jaraknya sekitar 4 mill, mungkin tidak sampai 30 menit,”
jelasnya. Setelah berada di wilayah pertamina, kapal akan ditarik
sampai kandas dan diikat.

Dalam pekerjaan ini, Zainal menegaskan, pihaknya akan melibatkan masyarakat tempatan, kecuali tenaga ahli yang didatangkan dari Jakarta. Sementara itu, pengawas lapangan pekerjaan pelabuhan bongkar muat di Tanjunguban, Azman mengatakan, pihaknya tetap akan bekerja melakukan pemacangan tiang di lokasi pelabuhan karena pekerjaan pemindahan tidak akan menganggu. “Mendengar pemaparan dari pak Zainal, saya tidak meragukan kerjaannya, namun jika nanti ada hambatan kami akan saling membantu bersama-sama,” katanya.

Port Operation Marine Pertamina Agung yang hadir mewakili OH Marine Pertamina,
Azhar menyampaikan, Pertamina telah menegaskan akan memindahkan bangkai kapal pagai. Tidak hanya itu, ditegaskannya juga pertamina sama sekali tidak berniat menghalagi pembangunan pelabuhan bongkar muat di Tanjunguban. Dan, lanjutnya, karena kapal pagai merupakan aset negara, maka pihak pertamina sudah menyerahkan proses lelang ke kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang. “Semua proses sedang berjalan,” tegasnya.

Kapolres Bintan AKBP Febrianto Guntur Sunoto mengatakan, pihaknya siap memberikan jaminan keamanan terhadap pemindahan kapal pagai. Bukan hanya pemindahan kapal pagai, namun sudah kewajiban pihak kepolisian untuk memberikan pengamanan. “Di sini ada dua proyek pemerintah, dan sudah tugas kami untuk mengamankan pembangunan infrastruktur di wilayah Bintan. Agar kedua proyek tersebut tetap berjalan
bersama-sama,” kata kapolres. (cr21)

Update