Selasa, 19 Maret 2024

Tak Ada Ambulans, Pasien Diangkut Pakai Tossa

Berita Terkait

Permintaan Tiket Terbanyak adalah Rute Batam-Padang

Peningkatan Status RSUD Tanjungbatu Terus Digesa

Suhu Udara Batam Bisa Mencapai 33 Derajat Celcius

Selain kondisi jalan masih buruk, jarak dari puskesmas menuju RS Lapangan Palmatak juga jauh. Tanpa ambulans, mobilisasi pasien jadi terhambat. F. Dokumentasi Batam Pos.

batampos.co.id – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) desa Air Asuk Kecamatan Siantan Tengah tidak memiliki ambulance. Padahal ambulance sangat penting bagi Puskesmas untuk mobilisasi pasien dari sejumlah desa seperti Teluk Sunting, Air Senah, serta pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit Lapangan Palmatak, sangat membutuhkan ambulance.

Camat Siantan Tengah Herry Fakhrizal mengatakan karena tidak ada ambulans, maka tidak jarang pasien dibawa dengan motor roda tiga atau di Anambas sering disebut tossa atau mobil pikap milik warga terdekat. Tapi kadang juga pakai ambulans pinjam dari RS Lapangan Palmatak.

“Kadang pinjam ambulans dari RS Lapangan Palmatak, kadang pakai pikap, bahkan kadang pakai tossa,” tegas Herry Fakhrizal, kepada wartawan kemarin.
Dikatakannya, tahun lalu sempat ada warga Air Asuk yang tidak tertolong gara-gara mengalami pendarahan usai melahirkan.

“Desember kemarin ada yang meninggalkan dalam perjalanan karena selain kondisi jalan masih buruk, jaraknya menuju RS Lapangan Palmatak juga jauh, jadi tidak tertolong,” ungkapnya lagi.

Dikatakannya ada pengadaan ambulans melalui Dinas Kesehatan. “Pada Perubahan APBD tahun ini ada pengadaan, mudah-mudahan nanti kalau sudah tiba dapat dimanfaatkan,” ungkapnya.

Kepala TU Puskesmas Desa Air Asuk M. Birul mengatakan, selain kekurangan ambulans, persoalan yang menjadi kendala adalah kursi roda dan sejumlah alat kesehatan yang lain.
“Listrik juga menjadi kendala bagi kami mengingat PLN hanya hidup dari pukul 18.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB malam,” ungkap Birul Jumat (17/11)

Untuk melaksanakan pelayanan optimal kepada masyarakat tambah Birul, Puskesmas menyiapkan mesin genset sendiri agar listrik bisa hidup 24 jam. “Jika ada pasien rawat inap maka akan diupayakan hidup 24 jam, jadi harus pakai genset,” bebernya.

Saat ini lanjut Birul, di Puskesmas Air Asuk terdapat tiga dokter umum, satu dokter gigi, 20 perawat dan 11 bidan. Untuk bidan dan perawat tersebar di lima puskemas pembantu (pustu) yang ada. “Pustu-pustu yang ada saat ini juga aktif memberikan pelayanan kepada masyarakat,” paparnya.

Birul mengakui, sebelumnya Puskesmas Air Asuk kekurangan dokter, namun setelah Dinas Kesehatan menambah dokter kekurangan tersebut terlengkapi. “Saat ini yang masih kurang itu adalah perawat,” sampainya.

Birul juga mengungkapkan bahwa pihaknya baru mendapatkan ruangan baru untuk persalinan, namum belum bisa dimanfaatkan karena alat kesehatan pendukungnya belum ada. (sya)

Update