Kamis, 25 April 2024

Menjenguk Tiang Listrik

Berita Terkait

batampos.co.id – Hingga kemarin (11/18) TKP kecelakaan yang melibatkan Ketua DPR Setyo Novanto di Jalan Permata Berlian, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan masih ramai dikunjungi oleh warga yang penasaran. Mereka berdatangan, mulai dari hanya sekedar melihat, ber-swafoto, hingga mengabadikan tiang listrik yang berhasil “menghentikan” pelarian ketua DPR tersebut.

Di lokasi ada sebuah karangan bunga yang bertuliskan “Meskipun sudah ditabrak, semoga hukum kita setegak tiang ini,” dengan nama pengirim salah satu portal online Opini.id. di tiang tersebut, juga tertempel semacam boneka yang terbuat dari gumpalan kertas koran. Berposisi memeluk erat dan mencium tiang tersebut.

Beberapa pengendara mobil bahkan menyempatkan diri berhenti dan keluar. Sekitar pukul 13.00, Eko Darmawan, seorang pengemudi ojek online menepi dan mengajak penumpangnya untuk mengabadikan tiang tersebut. Setelah beberapa kali jepret, mereka berdua kembali ke lokasi sepeda motor yang diparkir di seberang jalan.

Eko tampak tengah mengunggah fotonya bersama tiang dan karangan bunga tersebut sambil tersenyum puas.

“Aku habis melayat,” selorohnya bangga.

Eko yang bertempat tinggal di Grogol, Jakarta Barat menyempatkan mampir untuk melihat sendiri bagaimana gambaran lokasi kecelakaan. Eko pun semakin meragukan kecelakaan pada kamis malam (16/11) itu sungguhan.

“Ini sudah pasti rekayasa, lihat jalannya aja jalannya nggak baret, pasti nabraknya pelan-pelan,” katanya sambil menunjuk ke trotoar.

Setelah eko berlalu, dari arah selatan Jalan Permata Hijau, datanglah 3 orang berkendara sepeda motor. Mereka adalah Wahid Nur Abdullah, Maryanto, dan Mamat Majid. Ketiganya bekerja di PT. Pharos yang terletak di Jalan Limo, beberapa ratus meter dari TKP.

Wahid bahkan membawa tangga ala petugas PLN. Sambil cengar-cengir ketiganya memarkir sepeda motor dan menyeberan menuju tiang. Wahid masih memakai helm putih menempelkan tangga di tiang tersebut dan menaikinya.

Sampai setengah tiang, Wahid mengeluarkan obeng dan mulai mencolok-colok kabel di tiang tersebut. Tangan kirinya memegang ssebuah Handie Talkie (HT). Maryanto berdiri di bawahnya, juga memegang HT berakting seolah seorang supervisor lapangan. Keduanya tampak bercakap melalui HT.

“Gimana bos, aman bos,” kelakar Maryanto.

Sementara Mamat Majid berdiri di kejauhan mengabadikan ‘tingkah’ dua rekannya itu. Mengapa membawa tangga?

“Ya kasian tiangnya kena tabrak, makanya kita bawa tangga untuk perbaiki,” katanya sambil mengetuk-ngetuk tangga alumunium tersebut.

Kata Wahid, lebih baik “menjenguk” si tiang daripada menjenguk manusia yang benar-benar jadi korban kecelakaan tersebut. “Kalau jenguk di rumah sakit harus bawa jeruk, buah, segala macam. Kalau disini cukup bawa tangga,” kata Wahid cengengesan.

Ide nyeleneh ini dicetuskan oleh Maryanto. Pagi tadi saat ia menuju tempat kerja, Maryanto melihat TKP. Muncul di pikirannya untuk “menghasut” dua teman satu kantornya untuk mengunjungi TKP dan melakukan aksi kreatif.

“Akhirnya kami putuskan bawa tangga,” kata Maryanto sambil senyum-senyum.(tau/jpg)

Update