Kamis, 25 April 2024

Pengerukkan di Empat Titik Drainase Induk Upaya Cegah Banjir

Berita Terkait

Pegawai Pemko Batam dari berbagai intansi melakukan gotong royong dikawasam Jodoh, Sabtu (17/11). Pelaksanaan kerja bakti tersebut di bagi empat titik drainase yang ada dikawasan Nagoya -Jodoh. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Pemerintah Kota Batam menggelar gotong royong (Goro) di empat titik lokasi banjir yang berada di Kecamatan Lubukbaja dan Batuampar, Sabtu (18/11). Sedikitnya lima alat berat diturunkan untuk menormalisasi drainase induk oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA) Kota Batam.

“Kita kerjakan yang drainase induk menuju ke hilir atau ke arah laut dulu,” kata Kepala Dinas BM-SDA Kota Batam, Yumasnur usai meninjau normalisasi di depan Hotel Alium Nagoya.

Ia menjelaskan pengerukkan di drainase induk ini bertujuan agar aliran air dari sumber lanncar hingga ke arah laut. Lebih kurang dua jam melakukan normalisasi tidak sedikit sampah yang berhasil diangkut dari dalam drainase.

“Jadi drainase induk ini harus bebas dari sedimen maupun sampah, karena seluruh pembuangan dari sumber bermuara ke lokasi ini. Dan sangat disayangkan tumpukan sampah sangat banyak sekali ditemukan,” jelasnya.

Goro ini dilakukan di empat titik yang sering mengalami banjir yakni dari drainase Dana Graha menuju rusun lancang kuning, kedua drainase dari Gereja Imanuel menuju pasar induk, ketiga drainase winsor, dan terakhir saluran depan Hotel 89.

Sementara itu Sekretaris Kota Batam, Jepridin mengatakan selain menemukan sampah, ternyata penyumbatanaliran air juga disebabkan rangkaian kabel yang berada di bawah saluran air, sehingga menyebabkan sampah bertumupuk dan aliran air terkendala.

“Banyak kabel yang melintang di bawah saluran dan ini sangat mengganggu,” jelas dia usai meninjau kegiatan Goro.

Ia meminta kepada pemilik kabel tersebut agar bisa membereskan hal ini, berdasarkan ketentuan intalasi kabel ini harusnya ditanam 1,5 meter dari aspal jalan. “Nah tadi kami temukan tidak sesuai dengan ketentuan ini, termasuk yang melintang di sepanjang drainase. jadi tolong diselesaikan,” imbuh pria yang berlatar pendidikan ini.

Selain itu, Jepridin berharap masyarakat bisa membantu pemerintah dengan tidak membuang sampah ke saluran air.

“Kami sudah bangun, sudah goro, sedangkan masyarakat tak ada yang ikut. Nanti pas banjir kami yang disalahkan, permasalahan banjir ini tugas kita bersama, tidak saja pemerintah,” tegasnya.

Dia berharap ke depan budaya goro ini bisa dilaksanakan di lingkungan masyarakat juga, jadi pengentasan permasalahan banjir bisa diselesaikan.

“Kami terus berupaya menormalisasi, dan membangun saluran-saluran air, jadi kami mohon dukungannya,” tutup mantan Kepala Dispenda Kota Batam ini.(cr17)

Update