Selasa, 19 Maret 2024

7.484 Warga Berisiko Hipertensi

Berita Terkait

Bupati Bintan Apri Sujadi saat menghadiri penyerahan seragam kepada petugas kesehatan yang terlibat dalam tim posbindu mobile di puskesmas, baru-baru ini. F. Kominfo Bintan untuk Batam Pos.

batampos.co.id – Hingga September 2017, sebanyak 61 pos pembinaan terpadu (posbindu) dibentuk dan tersebar di Kabupaten Bintan. Dari 61 posbindu, tim posbindu mobile di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan menyaring sebanyak 10.719 orang yang berisiko terhadap 3 kasus penyakit tidak menular.

“Saat ini hipertensi, diabetes melitus dan asma merupakan penyakit tidak menular yang banyak ditemukan di masyarakat,” sebut kadis kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni Senin (20/11) siang.

Dari jumlah 10.719 orang, mantan kepala RSUD Kabupaten Bintan ini menyebutkan sebanyak 7.484 orang berisiko terserang hipertensi atau darah tinggi, sebanyak 1.191 orang berisiko mengidap diabetes melitus atau kencing manis, dan 948 orang sangat rentan terhadap asma. “Mereka semua telah menerima penanganan serta pengobatan oleh tim posbindu mobile,” ujarnya.

Di samping itu, lanjutnya, tim posbindu mobile juga telah melakukan pemeriksaan IVA terhadap 1.445 orang wanita di Kabupaten Bintan. Tujuannya untuk mendeteksi secara dini. Bila mana menemukan gejala kanker serviks maka bisa dilakukan penanganan sejak awal.

Ia menjelaskan, posbindu mobile sebenarnya program unggulan yang dicanangkan pemerintah Kabupaten Bintan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Dari 36 posbindu, sekarang telah terbentuk 61 posbindu yang terbesar di Kabupaten Bintan. Sistem pelayanan posbindu beda dari sistem lainnya, di mana, petugas melakukan jemput bola atau langsung turun ke masyarakat.

“Petugas mendatangi rumah warga untuk melakukan pemeriksaan mulai dari tes urine, pemeriksaan darah, detak jantung, berat badan dan lainnya. Bila ada keluhan, pasien bisa dirujuk ke puskesmas terdekat,” ujarnya

Sementara itu, tim posbindu mobile Kabupaten Bintan, dr Yossy mengatakan jumlah posbindu mobile akan ditingkatkan karena kegiatan ini juga ikut memberikan data yang signifikan bagi perkembangan dan pemetaan penyakit. Sehingga bermanfaat bagi langkah-langkah proteksi penanggulangan penyebaran penyakit sedini mungkin.

Ia menyebutkan, penyebaran 61 posbindu mobile antara lain di Kota Kijang 4 posbindu, Sei Lekop 10 posbindu, Mantang 4 posbindu, Kelong 2 posbindu, Numbing 1 posbindu, Toapaya 3 posbindu, Kawal 4 posbindu, Teluk Bintan 3 posbindu, Telok Sebong 3 posbindu, Berakit 4 posbindu, Sri Bintan 3 posbindu, Teluk Sasah 4 posbindu, Kuala Sempang 4 posbindu, Tanjunguban 5 posbindu, dan Tambelan 7 posbindu. “Terbanyak di Sei Lekop dan Tambelan,” ujarnya.

Terpisah, Bupati Bintan Apri Sujadi yang ditemui di kantor Bupati Bintan, Bandar Seri Bentan di Bintan Buyu, mengungkapkan dirinya selalu memantau dan mengevaluasi program-program pelayanan kesehatan.

Hal ini bertujuan agar program-program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Salah satu program kesehatan yang sudah dicanangkan pemerintah adalah program pos pembinaan terpadu atau posbindu. Hingga September lalu tercatat sudah 61 posbindu yang tersebar di Kabupaten Bintan, termasuk posbindu mobile yang beberapa waktu lalu telah diresmikan,” ungkapnya.

Dia berkomitmen untuk menambah titik pelayanan posbindu sehingga bisa menyentuh langsung masyarakat, sebab prinsip dari posbindu adalah menyasar dan menemui masyarakat ke rumah-rumah. “Sudah diminta ke pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan supaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat termasuk posbindu mobile,” tegasnya. (cr21)

Update