Sabtu, 20 April 2024

Keliru Pahat

Berita Terkait

Gara-gara sedikit keliru dalam pahatan, sebuah patung di Blackfriars Priory School, Adelaide, Australia, harus ditutup. Bahkan, ia harus melewati proses evakuasi. Sebab, pahatan patung seorang santo itu dinilai provokatif.

Sebetulnya, tidak ada yang salah dengan patung tersebut. Patung itu menggambarkan Santo Martin de Porres mengeluarkan roti dari jubahnya, lalu memberikannya kepada seorang anak laki-laki di sampingnya. Sayang, lokasi si roti kurang pas. Roti tersebut dipahat terlalu dekat dengan jubah. Letaknya di area pinggang pula, sejajar dengan mata si patung anak kecil.

Kepala Sekolah Simon Cobiac menjelaskan, patung tersebut berbeda dengan desain awal.

’’Di sketsa dua dimensi yang kami terima pada Mei, patung itu tampak oke-oke saja. Namun, setelah jadi, hasilnya justru dinilai provokatif,’’ ungkapnya sebagaimana dikutip News.com.au. Karena itu, patung yang dipesan dari pemahat Vietnam tersebut terpaksa ditutup.

’’Kami bakal memanggil pemahat lokal untuk memperbaiki patung itu. Sementara ini, patung Santo Martin de Porres kami tutup dengan kain dan kami pagari,’’ tegas Cobiac.

Sayang, meski kini ditutup rapat, para siswa telah memotret patung itu dan membikinnya viral.

Susah memang kalau berhadapan dengan anak zaman now. (Mirror/fam/c7/na)

Update