Jumat, 29 Maret 2024

Animo Masyarakat Kepri Untuk Rehab Rendah

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Angka prevalensi pencandu narkoba di Kepri mencapai 42 ribu orang. Tapi orang Kepri yang menjalani proses rehabilitasi di Loka Rehab Batam, hanya sebanyak 28 orang saja.

“Kalau melihat angka ini sangat rendah,” kata Kepala Loka Rehab Batam Danu Cahyono, Kamis (23/11).

Ia mengatakan masih ada rasa sungkan masyarakat untuk menjadi pasien rehabilitasi di Loka. Dalam pemikiran masyarakat, merehabilitasi saudara atau keluarganya akan menjadi aib.

“Padahal bukan seperti itu, rehabilitasi ini dapat memulihkan siapapun yang kecanduan,” ucapnya.

Selain itu, kata Danu masyarakat menganggap untuk rehabilitasi memakan biaya yang mahal.Dan pasien rehabilitasi proses akan diusut secara proses hukum.

“Sama sekali tak ada seperti itu. Masuk ke sini, tak ada proses hukum. Mereka akan dipulihkan. Dan biayanya gratis,” ujarnya.

Danu menuturkan tidak akan penyiksaan atau hal aneh selama rehabilitasi. Secara keseluruhan proses rehabilitasi ini dilakukan secara humanis.

“Disini ada masjid, gereja, tempat olahraga, main tenis dan tempat fitnes,’ tuturnya.

Fasilitas yang disediakan ini, kata Danu untuk memberikan kenyamanan bagi pasien rehabilitasi dalam menjalani prose pemulihan dari ketergantungan narkoba.

Saat ini ada sebanyak 92 orang pasien rehabilitasi di Loka Rehab Batam, terdiri 2 orang perempuan dan 90 laki-laki. Ia mengatakan kebanyakan pasien rehabilitasi ini berasal dari Sumatera.

“28 aja dari sini, selebihnya kebanyakan Sumatera,” ucapnya.

Ia berharap masyarakat Kepri menggunakan Loka Rehabilitasi ini dengan baik. Karena ini sangat membantu masyarakat, memulihkan diri dari ketergantungan dari narkoba. “Jangan sungkan atau takut. Datang saja karena kami akan membantu dengan sepenuh hati,” pungkasnya. (ska)

Update