Jumat, 19 April 2024

Guru di PLA Batam, Mendidik dengan Hati yang Mengasihi

Berita Terkait

batampos.co.id  – Mengajar anak berkebutuhan khusus bukanlah perkara mudah. Selain pengetahuan dan keterampilan khusus, diperlukan hati yang mengasihi untuk menangani mereka.

Pagi hari, aktivitas di Pusat Layanan Autis (PLA) Batam tidak seperti biasa. Yang biasa hanya canda tawa anak-anak berkebutuhan khusus. Namun, kesibukan lebih kepada orangtua yang biasanya mengantarkan anak-anaknya.

Sebagian dari mereka ada yang memegang erat tangan anaknya, sebagian lagi membiarkan anaknya berjalan sendiri memasuki ruangan di PLA Batam tersebut. Tangan mereka penuh dengan barang-barang spesial yang sengaja dibawa. Tumpeng, bunga, kado dan tulisan ucapan dari anak-anak autis pun dibawa.

Hari ini (24/11) adalah peringatan Hari Guru yang diadakan oleh PLA Batam. Satu hari lebih awal. Di antara rombongan, seorang ibu yang mengenakan jilbab coklat pun mendatangi Batam Pos. Ia memperkenalkan diri dengan nama Rana.

“Kami hari ini membawa semua ini untuk peringatan hari guru,” kata Rana.

Sebut saja sebagai ungkapan rasa terima kasih atas ketulusan dan keikhlasan ketika mengajari anak-anak mereka. Meskipun itu, menurut Rana tidaklah cukup. “Apa yang kami berikan ini tidak sebanding dengan pengorbanan mereka. Yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada anak-anak kami,” tuturnya. Matanya mulai berkaca-kaca.

Tidak mudah, tentunya merawat anak-anak autis. Perjuangan dan kesabaran mungkin itulah yang dirasakan semua orangtua di PLA Batam ini. Terlebih mereka merasakan ada perkembangan yang membanggakan dari anak-anak istimewa mereka.

“Kami mengharapkan semoga anak kami bisa lebih cepat menyerap apa yang diberikan oleh guru-guru di sini. Kami ingin anak kami hidup normal layaknya anak seusia dia,” jelasnya.

“Terima kasih sekali. Yang kami berikan ini tidak ada apa-apanya,” tambahnya.

Sebagai bentuk terimakasih murid Pusat Layananan Autis (LPA) Batam memberikan bunga kepada guru dan terapis pada peringatan hari guru, Jumat (24/11). F Cecep Mulyana/Batam Pos

Kepala PLA Batam, Riniatun mengatakan rasa terima kasih atas pemberian para orangtua.

“Semoga silahturahmi ini bisa berjalan terus, bersinergi dan lebih dekat antara guru, orangtua dan anak. Sehingga apa yang kita harapkan anak-anak bisa mandiri. Berubah walaupun sedikit, tapi yang pasti ada perubahan perkembangan yang lebih baik dari anak,” terang Riniatun.

Apa yang dibawa para siswanya, bukanlah sesuatu yang diharapkan Riniatun dan tenaga terapis. Dia mengaku apa yang disampaikan siswanya justru membuatnya terharu.

Ini berbeda dari hari guru yang dia rasakan. Terlebih ketika dengan terbata-bata anak didiknya membacakan ucapan terima kasih dari atas kertas yang mereka tulis sendiri. Rasa haru bercampur bahagia, itulah yang Rini dan seluruh terapis.

“Jiwa saya mungkin sudah menyatu dengan ABK. Untuk menjadi guru ABK khususnya autis lebih ekstra sabar dan harus dengan hati,” tutur Rini.

Cukup rasa haru, kegiatan dilanjutkan dengan mengajak anak-anak autis untuk bergoyang bersama. Tarian baby sharks pun berhasil mengundang tawa hingga ke langit-langit ruangan yang biasa dipakai untuk tempat bermain anak-anak tersebut. (cr18)

Update