Jumat, 19 April 2024

Pelaku Industri Rumahan Belajar Komputer

Berita Terkait

Kasi Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Disdalduk, KB, PP dan PA Kyushu Marina ketika memberikan arahan kepada peserta industri rumahan tentang penggunaan program komputer. F. Dok Disdalduk KB, PP dan PA Karimun untuk Batam Pos.

batampos.co.id – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk, KB, PP dan PA) Kabupaten Karimun, mengadakan Pelatihan Teknik Informatika Komputer (TIK). Pelatihan ini diikuti 80 pelaku Industri Rumahan yang diadakan di SMA Maha Bodhi Karimun.

Pelatihan tersebut bekerjasama dengan Kementerian PP dan PA RI, Dinas PP dan PA Provnsi Kepri, Apikom Karimun dan Memberikan pelatihan komputer. ”Ini sebagai motiviasi dan untuk meningkatkan produktivitas usahanya. Sehingga, dapat memanfaatkan teknologi yang ada,” jelas Kasi Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Disdalduk, KB, PP dan PA Karimun Kyushu Marina, kemarin (26/11).

Dengan menguasai komputer diharapkan bagi pelaku industri rumahan bisa mengembangkan usahanya dimana pelaku industri rumahan ini rata-rata membuat usahanya dimulai dari bahan baku dasar hingga diolah menjadi barang siap di produksi. Termasuk pemasarannya secara mandiri, untuk itu pemanfaatan komputer walaupun dasarnya saja.

Tapi, sebagai modal untuk terus mengali suatu produk melalui komputer dan teknologi informasi yang terus berkembang. Sehingga, dampak positifnya bagi pelaku industri rumahan nanti bisa berkreasi terhadap produknya agar bisa menarik calon pembeli itu. Yang direncanakan, akan dijadikan program tahunan.

”Nah, mereka akan membentuk kelompok untuk membangun komunikasi antar pelaku industri rumahan. Dan kita siapkan basement di balai Marina, disana nantinya bisa saling memberikan informasi bagaimana meningkatkan produksi usaha,” ungkap wanita berjilbab ini.

Sehingga lanjut Marina lagi, bisa meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten Karimun. Dimana, rata-rata pelaku industri rumahan didominasi oleh kaum ibu rumah tangga.

”Kalau dilihat dimana-mana, baik dipasar rata-rata pelaku industri rumahan kaum ibu rumah tangga. Intinya, bagaimana ibu rumah tangga bisa memanfaatkan teknologi canggih dengan perpaduan produk usahanya,” katanya.

Sementara ketua panitia pelatihan Narno mengungkapkan, pemanfaatan pelatihan ini bisa belajar dari cara menghitung biaya produksi dari manual ke teknologi komputer. Selain itu, bagaimana caranya memasarkan produk melalui internet terutama media sosial (medsos) dan membuat profil usaha untuk mendapatkan pengajuan dana dari Pemerintah maupun swasta dan BUMN.

”Lumayan cukup antusias yang rata-rata kaum ibu-ibu, mereka merasa terbantu dengan mendapatkan ilmu dasar komputer. Termasuk bagaimana, caranya memanfaatkan teknologi internet,” singkatnya.(tri)

Update