Sabtu, 20 April 2024

Warnet Beroperasi hingga Larut Malam

Berita Terkait

Dua remaja perempuan yang masih pelajar main warnet sampai larut malam di Komplek Ruko Tunas Regency, Sagulung, Kamis (30/11). Pengusaha warnet membuka usaha warnet sampai larut malam dan yang main warnet banyak remaja yang amsih pelajar. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Pengawasan terhadap warung internet (warnet) perlu ditingkatkan. Pasalnya masih banyak warnet yang menyalahi aturan. Di wilayah Sagulung dan Batuaji, warnet menjadi tempat favorit bagi siswa untuk bermain game on line sekalipun jam pelajaran sekolah masih berlangsung. Warnet juga beroperasi sampai larut malam.

Operasi yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kecamatan Batuaji selama dua pekan belakangan ini berhasil mengamankan 24 pelajar yang bermain di warnet saat jam pelajaran di sekolah masih berlangsung. Ini membuktikan bahwa warnet tidak mengindahkan aturan yang ada sebab membiarkan siswa bermain warnet di saat jam pelajaran masih berlangsung.

“Banyak warnet yang seperti itu. Mereka (pemilik warnet) sudah kami peringati. Pelanggaran mereka ini jadi catatan ke camat untuk memperpanjang SKDU merek,” ujar Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Batuaji Arnold Manulang, kemarin.

Tidak itu saja penelurusan Batam Pos di beberapa lokasi warnet di Batuaji dan Sagulung, Kamis (30/11) malam lalu juga menemui banyak warnet yang beroperasi hingga pukul 00.00 WIB. Padahal sesuai aturan yang ada warnet seharusnya sudah tutup pukul 22.00 WIB. Parahnya lagi pengunjung warnet di malam hari itu didominasi anak-anak usia sekolah. Warnet-warnet yang bandel itu mudah ditemui baik yang berada di ruko dekat jalan raya ataupun dalam lingkungan perumahan.

Deretan warnet di ruko sekitar RS Aini Batuaji, ruko Limanda, Kompleks Pasar Fanindo sampai ke komplek pertokoan Tunas Regency melakukan praktek serupa. Pemilik warnet tidak peduli dengan aturan yang ada. Siapapun yang datang diterima sekalipun itu adalah anak-anak.

“Kami sudah pasang himbauan (batasan jam main warnet anak-anak), tapi kalau anaknya ngotot mau main ya silahkan,” ujar Hendrik, seorang pengelolah warnet di komplek pasar Fanindo, Kamis malam lalu.

Situasi yang kurang bersahabat itu menjadi keluhan serius warga yang berdiam di dekat lokasi warnet. Warga kuatir keberadaan warnet yang kurang sehat itu mempengaruhi anak-anak mereka.

“Bukan tanpa alasan kami merisaukan persoalan ini. Sudah banyak kejadian yang tidak baik karena warnet ini. Anak jadi malas ke sekolah, jadi tempat kumpul pelaku kriminal dan macam-macamlah efeknya. Banyakan yang negatif daripada positifnya,” ujar Susi Aspin, warga perumahan Taman Pesona Indah, Tanjunguncang.

Keluhan itu kata Susi murni menjaga anak-anak mereka dari pengaruh buruk warnet yang beroperasi tanpa batasan.

“Bukan berarti kami mau ngusik warnet, tapi setidaknya perhatikan juga dengan kenyamanan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Menanggapi itu pihak kecamatan berjanji akan rutin mengawasi warnet yang ada.

“Memang sudah banyak keluhan yang masuk. Inilah yang tengah kami lakukan saat ini. Pengawasan ini akan terus berlangsung. Warnet yang melanggar akan ditindak tegas,” ujar Arnold.

Camat Sagulung Reza Khadafi sebelumnya juga menuturkan hal yang sama. Untuk mengawasi warnet yang bandel di wilayah Sagulung, Reza mengaku sudah memerintahkan perangkat kelurahan, RT/RW untuk rutin memperhatikan operasional warnet di wilyah masing-masing.

“Yang melanggar tentu akan ditindak tegas,” kata Reza. (eja)

Update