Rabu, 24 April 2024

BPH Migas Minta Penjualan BBM Diawasi Pemda dan Kepolisian

Berita Terkait

batampos.co.id – BPH Migas dan Pertamina meresmikan pengoperasian dua SPBU Nelayan di Natuna, di Desa Sepempang dan SPBU Nelayan di Kecamatan Pulau Tiga dikawasan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT), Senin (4/11).

Dua SPBU Nelayana yang diresmikan merupakan program BBM satu harga Pemerintah, untuk daerah tertinggal, terluar dan terdepan. Dan Natuna mendapat empat SPBU Nelayan, dua lagi di Pulau Laut dan di pulau Serasan.

Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengatakan, peresmian dua SPBU Nelayan di Natuna adalah SPBU nelayan ke 35 yang resmi dioperasikan. Dari target Pertamina tahun 2017 ini sebanyak 54 SPBUN yang akan diresmi dioperasikan.

Harga BBM jenis premium di Natuna sebelumnya dijual Rp 7 ribu per liter, kini harganya Rp 6,450 per liter. Harga BBM jenis solar sebelumnya Rp 6 ribu per liter, kini Rp 5,150 per liter. Harga ini sama dengan harga yang dipasarkan di kota-kota lain.

“Hari ini, harga BBM yang dibeli masyarakat diperbatasan Natuna akan sama harganya di Monas dan pulau Jawa. Dalam waktu dekat juga akan kami resmikan SPBUN di Pulau Laut. Tetapi yang di Serasan belum dipastikan, rencananya tahun depan,” sebut Fanshurullah.

Difungsikannya SPBU Nelayan kata Fanshurullah, BPH Migas berharap peran Pemerintah Daerah dan Kepolisian dapat ikut mengawasi. Sehingga tidak terjadi penjualan ilegal, gunakan jerigen atau tenki mobil modifikasi maupun kendaraan yang tidak dikenankan dari SPBU N dibawa kepada pengencer.

Pertamina katanya, diharuskan membuat aturan dalam pengisian BBM satu harga. Ada pembatasan, karena SPBU Nelayan dikhususkan untuk nelayan, namun bisa digunakan untuk umum. Agar tidak disalahgunakan.

“Mulai saat ini, program BBM satu harga jangan ada lagi buka dua jam, lalu SPBU nya tutup. Jelas manyalahi aturan, karena ada penjualan ilegal. BPH Migas sudah membuat kebijakan dengan sub penyalur yang resmi. Mohon semua pihak mendukung, kebijakan BBM satu harga ini bisa terwujud sampai tahun 2019 mendatang, yang ditargetkan di 160 lokasi di tanah air dilokasi tertinggal, terluar dan terdepan,” tegas Fanshurullah.

Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal menyamapaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada BPH Migas telah mendukung Natuna dalam melaksanakan program BBM satu harga. Difungsikan SPBU nelayan ini, tentu dapat membantu mensejahterakan ekonomi masyarakat nelayan khususnya. Dikatakan Hamid, Natuna adalah daerah setrategis nasional, daerah terluar dan terdepan. Memiliki sumber daya alam yang diincar negara
tetangga dan sangat rawan. Sehingga perlu perhatian khusus pemerintah pusat, dan saat ini Presiden Joko Widodo sudah konsen membangun Natuna.

“Harga BBM satu harga sangat terbantu, operasional nelayan utuk melaut lebih murah. Kami masyarakat Natuna sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah pusat. Dan Natuna mendapt empat SPBU nelayan,” kata Hamid Rizal.(arn)

Update