Selasa, 23 April 2024

Ribuan Pengusaha Hadiri Rapimnas Kadin di Batam, Pekan Depan

Berita Terkait

batampos.co.id – Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Batam direncanakan akan dibuka oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. Rapimnas yang akan berlangsung selama dua hari sejak Rabu (13/12) hingga Kamis (14/12) ini akan membahas upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia lewat pengembangan pariwisata dan industri.

“Lewat Rapimnas ini, maka Kadin Kepri akan berupaya untuk mendorong pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) untuk pengembangan daerah,” kata Ketua Kadin Kepri, Achmad Makruf Maulana, Rabu (6/12).

Makruf menyebut acara ini akan dihadiri ribuan pengusaha dalam negeri. Hal ini dapat menjadi momen bagi pimpinan daerah untuk mempromosikan keuntungan berinvestasi di Batam. Selain pengusaha, Rapimnas Kadin Indonesia 2017 juga akan menghadirkan sejumlah menteri sebagai pembicara.

Menteri-menteri tersebut antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Sofyan Djalil. Kemudian Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono, serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjojo.

“Mereka akan memimpin diskusi panel dengan sub tema pembangunan daerah,” jelasnya.

Sedangkan untuk diskusi panel berikutnya dengan sub tema pengembangan SDM dan pembangunan ekonomi berkeadilan. Dalam diskusi ini, pembicaranya antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspa Yoga, dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Momen diskusi ini, kata Makruf, dapat dijadikan pembelajaran bagi para pengambil kebijakan di Batam. “Sekaligus menjalin relasi baru tentunya,” ucapnya.

Selain itu, karena banyak pemangku kepentingan hadir, Rapimnas ini dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan agar bisa mendorong pemerintah pusat untuk mengucurkan anggarannya untuk pembangunan infrastruktur di Kepri.

“Kepri memiliki lokasi yang bagus sehingga infrastruktur perlu dibangun. Pakai dana daerah tidak cukup, maka harus diupayakan lewat APBN,” ungkapnya.

Dengan demikian, maka upaya untuk mendorong dunia industri dan pariwisata akan semakin menemukan titik cerah.

“Infrastruktur seperti jembatan Babin dapat mentransfer pengembangan ekonomi dari Batam ke Bintan dan mempermudah akses pariwisata antara dua pulau,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Jumlah wisatawan mancanegara atau wisman yang berkunjung ke Kepri pada bulan Oktober 2017 mencapai 161.770 orang.

Sejumlah turis asal Singapura asyik berfoto dengan latar belakang welcome to Batam, Jumat (27/10). F Cecep Mulyana/Batam Pos

“Mengalami penurunan 3,44 persen dibanding jumlah wisman pada bulan sebelumnya, dimana jumlah wisman pada September 2017 sebanyak 167.529 kunjungan,” ujar Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar.

Secara akumulatif sejak Januari-Oktober 2017, jumlah kunjungan wisman ke Kepri mencapai 1.647.865 kunjungan atau naik 5,20 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 1.566.455 kunjungan. Ini merupakan momentum bagus untuk mengembangkan pariwisata di Kepri.

Hal senada juga diucapkan oleh Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Oka Simatupang. Ia mengatakan kedatangan dari 3000 pengusaha di akhir tahun akan membuat tingkat okupansi hotel meningkat tajam.

“Saya dapat kabar bahwa hotel di Batam semua sudah dibooking untuk acara Rapimnas Kadin,” ujarnya.

Kedatangan 3.000 pengusaha memang akan membawa dampak baik bagi Batam. Sebab khusus untuk sektor industri, Batam masih mengincar perusahaan asing dibanding perusahaan dalam negeri.

“Namun dari pertemuan ini, kita dapat menjalin relasi lebih banyak dengan kalangan pengusaha. Bukan tak mungkin mereka mengajak kolega asingnya untuk bisnis di Batam. Itulah untungnya punya relasi,” paparnya.

BP Batam juga merespon positif. Deputi III BP Batam, Dwianto Eko Winaryo mengatakan Batam dapat menunjukkan pesona pariwisata dan potensi investasinya. Ia mengharapkan Batam nantinya disiapkan tidak hanya pada industri dan investasi saja. Tetapi juga ada potensi lain, yakni sektor pariwisata.

“Sehingga Batam akan dikenal sebagai kota yang ramah dan indah untuk dinikmati semua orang yang datang ke pulau dengan ikon Jembatan Barelang ini,” paparnya.

Dengan kedatangan ribuan pengusaha ini, maka dapat memberikan informasi lebih banyak terkait potensi Batam dan melihat secara langsung potensi investasi secara langsung yang telah dimiliki Batam.

“Ini kesempatan baik tidak hanya industri dan investasi, tapi juga di bidang parwisata. Batam saya harap tidak hanya dikenal sebagai kota industri tapi kota ramah dan indah untuk dinikmati semua pihak,” harapnya. (leo)

Update