Jumat, 29 Maret 2024

20 Rumah di Batu Besar Dirobohkan

Berita Terkait

foto: fiska juanda / batampos

batampos.co.id – Tim terpadu merobohkan 20 rumah di belakang kantor BNNP Kepri, Batu Besar, Nongsa Sabtu (9/12). Rumah tersebut berdiri di lahan yang sudah dialokasikan ke salah satu pengembang perumahan.

“Mau tidur di mana saya malam ini pak,” kata Rahmwati, seorang warga sembari menggendong anaknya yang masih balita.

Ia mengatakan tim terpadu tak memberikan kesempatan bagi warga mencari solusi, atas permalasahan yang mereka alami.

“Begitu datang langsung brakk brukkk, hancurkan semua rumah kami pak,” tuturnya.

Rahmawati mengaku membeli tahan untuk pemukiman di sana dari seseorang atas nama Wisnu. Tanah 7×10 meter itu dibelinya seharga Rp7 juta. Wisnu berjanji akan mengurus surat-surat tanah tersebut. Ia membangun rumahnya dengan biaya hampir Rp60 juta.

“Dan cuman diganti Rp3 juta pak,” ungkapnya.

Hal yang senada diungkapkan oleh Marwan. Ia mengatakan membeli tanah itu seharga Rp7 juta tahun 2011. Karena tergiur harga yang murah, menjadi alasan Marwan membeli tanah itu.

“Dulunya ini hutan,” ungkapnya.

Ia mengatakan tidak tahu harus tinggal di mana. Sembari menujukan barang-barangnya yang berserakan di luar, Marwan mengatakan kebingungan mencari untuk tempat bermalam.

“Bingung saya,” ujarnya.

foto: fiskan juanda / batampos

Ketika ditanya adanya pembagian tanah kavling ditambah uang sagu hati. Marwan membantah hal ini. Hingga kini, kata Marwan dirinya belum mendapatkan satu rupiahpun dari uang sagu hati itu.

“Apalagi tanah kavling,” ungkapnya.

Dalam penggusuran tersebut tak ada petugas yang berkomentar.

“Ke BP Batam saja atau kepala tim terpadu,” ujar seorang petugas tim terpadu. (ska)

Update