Kamis, 28 Maret 2024

Target Turis Asing melalui Batam Naik, 2018, Targetkan 17 Juta Kunjungan Wisman

Berita Terkait

batampos.co.id – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 17 juta kunjungan tahun depan. Batam menjadi salah satu destinasi yang diandalkan untuk memenuhi target tersebut.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, ada 18 tujuan wisata yang diunggulkan di 2018 yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Selain Batam, Kemenpar juga mengandalkan Danau Toba, Belitung, Padang, dan Pelembang di Pulau Sumatera. Lalu ada Jakarta, Bandung, Borobudur untuk wilayah Yogyakarta, Solo, Surabaya-Bromo-Tengger, dan Banyuwangi di Pulau Jawa, Balikpapan di Kalimantan, Bali, Lombok di NTB, Makassar/Wakatobi dan Manado di Sulawesi, serta Raja Ampat di Papua.

Arief mengatakan, destinasi-destinasi wisata itu sudah memenuhi unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) dan diyakini bisa menarik minat para wisman untuk berkunjung. Dengan mengunggulkan destinasi-destinasi tersebut, dia yakin target 17 juta wisman bisa tercapai. Terlebih, pada 2018, akan ada dua event internasional. Yakni Asian Games di Palembang dan Jakarta serta Annual Meeting World Bank di Bali.
Namun Arief juga mengakui, target kunjungan wisma 2017 sulit tercapai. Padahal targetnya hanya 15 juta. Berdasarkan data pada Januari-September, jumlah wisman yang datang ke Indonesia sebayak 10,46 juta. Pertumbuhannya semakin melambat semenjak Gunung Agung di Bali mengalami erupsi.

“Lost-nya mencapai satu juta karena Gunung Agung. Hingga kini belum pulih. Kemungkinan tercapai sekitar 14 juta atau kurang dari 15 juta wisman,” ujar Arief.

Bukan hanya wisman yang akan jadi prioritas Arief di 2018. Wisatawan nusantara (wisnus) pun akan jadi prioritas. Menurutnya, dari anggaran Kemenpar 2018, sebesar Rp 100 miliar dialokasikan untuk membangun 100 destinasi digital yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Dua orang turis Asing berjalan sambil menikmati suasana Dataran Engku Putri Batamcenter. F Cecep Mulyana/Batam Pos

Arief menjelaskan, saat ini sudah ada tujuh destinasi digital yang dibuat oleh Generasi Pesona Indonesia (GenPi). Yakni Pasar Pancingan Lombok, Pasar Mangrove Batam-Kepri, Pasar Karetan Kendal-Semarang, Pasar Siti Nurbaya Padang, Pasar Tahura Lampung, Pasar Kaki Langit Yogyakarta, dan Pasar Baba Boen Tjit Palembang.

Semuanya, kata Arief meledak dan jadi trending topic di media sosial. Mengapa? Arief menjelaskan, destinasi-destinasi tersebut mampu memenuhi salah satu kebutuhan generasi milenial. Yakni esteem alias pengakuan. Anak-anak muda generasi milenial itu, kata Arief, punya kebutuhan untuk diakui.

Caranya? Dengan mengambil foto atau video lalu diunggah ke akun media sosial mereka dan mendapat tanggapan dari para followers.

“Sampai destinasi, selfie dulu. Lalu kirim (ke media sosial). Untuk wisnus, ini berhasil. Semakin digital, destinasi itu akan semakin global,” terang Arief.

Karena kebutuhan pengakuan itu juga, kata Arief, kriteria destinasi wisata untuk generasi milenial ini agak berbeda. Instagrammable menjadi hal utama. Menurut Arief, semua pelaku usaha sektor pariwisata harus bisa memenuhi kebutuhan generasi milenial agar bisa cepat dikenal.

Arief menyebut destinasi digital itu sebagai senjata pamungkas untuk menarik wisatawan. Destinasi digital ini juga yang akan menjadi pembeda wisata Indonesia dengan yang lainnya. Menurutnya, hotdeals dengan perang harga sudah banyak dilakukan oleh negara-negara lain. Begitu juga dengan agenda wisata atau calendar of events.

“Kalau destinasi digital ini belum ada. Di dunia belum ada. Baru Indonesia,” terangnya. (and/jpg)

Update