Sabtu, 20 April 2024

Tiap Malam Ramai Berebut Tempat Selfie

Berita Terkait

Suasana malam di Jembatan Sungai Carang Tanjungpinang, belum lama ini. F.Yusnadi/Batam Pos

batampos.co.idKini pada malam hari di Tanjungpinang, warga tidak lagi menuju Tepi Laut. Sebagian ada yang memilih jalan ke arah Senggarang. Pada sebuah jembatan, kendaraan mereka berhenti, dan berselfie.

Jembatan itu adalah Jembatan Sei Carang. Jembatan ini membentang di atas Sungai Carang dan sudah difungsikan lebih dari lima tahun lalu. Pada mulanya, nyaris tidak ada aktivitas di sana kecuali lalu-lalang kendaraan. Sekali-kali kegiatan lomba balap perahu naga dan pawai perahu hias membuat lokasi ini begitu ramai. Itu pun hanya setahun sekali.

Namun, Pemerintah Kota Tanjungpinang lantas memberi sentuhan pada jembatan itu. Pada anggaran tahun ini, setidaknya lebih dari Rp 3 miliar dianggarkan. Dana sebesar itu dialokasikan untuk pengadaan lampu hias di Jembatan Sei Carang. Apa tidak sayang? Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah pernah menjelaskan, bahwasanya membangun pariwisata kota ini perlu kreativitas dan inovasi.

“Kita tidak punya pantai yang seindah di Bintan. Karena tidak mungkin bikin pantai, ya kita harus memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada dan menyulapnya menjadi destinasi wisata,” kata Lis, belum lama ini.

Maka, dana sebesar itu pun digelontorkan. Lampu hias dibeli. Dipasang dan dinyalakan ketika malam hari. Jembatan yang semula hanya berpenerang lampu jalan itu jadi semarak. Warnanya bisa berganti-ganti. Kadang merah, kuning, hijau, biru. Bisa berwarna-warni atau satu warna saja. Tergantung dengan kebutuhan dan setelan saja. Saking bikin kesengsemnya, Lis sampai mengunggah foto jembatan bermandikan cahaya ini di akun Facebook personalnya dan mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas ini.

Memang, secara resmi fasilitas ini belum diresmikan. Direncanakan baru akan dilaksanakan bersempena HUT Tanjungpinang Januari mendatang. Tapi baru diuji coba sejak beberapa waktu lalu sudah bikin kepincut warga. Terbukti, setiap malam, kini jalanan yang semula lengang itu jadi ramai lalu-lalang kendaraan. Banyak di antaranya kemudian berhenti barang sejenak. Lalu mengeluarkan kamera gawainya, dan mengambil swafoto.

“Teman-teman sudah foto di sini dan di-upload ke Instagram. Saya nggak mau ketinggalan dong,” kata Syakira, remaja gadis yang datang bersama temannya, malam kemarin.

Syakira mengaku perlu lebih dini datang ke jembatan. Tepat selepas langit gelap, ia dan temannya tancap gas ke jembatan. Karena dari penuturan teman-temannya, sekarang sudah ramai orang datang ke jembatan sehingga susah mencari posisi paling nyaman untuk mengambil foto. Ketika malam kemarin saja, Syafira mengaku hampir telat mendapatkan tempat idamannya.

“Untung cepat parkir motor, jadi bisa selfie di sini deh,” kata mahasiswi perguruan tinggi swasta di Tanjungpinang ini.

Warna-warni jembatan tentu menjadi latar belakang utama dari foto-foto yang diambil Syakira. Ia berharap, ke depannya pemerintah bisa mengembangkan kawasan ini menjadi tempat kongkow baru di Tanjungpinang. Sebab, kata dia, suasana sekitar jembatan masih begitu gelap dan orang-orang sering tidak tahu mesti duduk di mana ketika hendak menikmati jembatan bercahaya itu.

“Kalau di sini ada lapak orang jualan minuman, makanan ringan, jadi tempat bersantai, pasti hits. Semua orang bisa nongkrong di sini, karena sudah bosan dengan tepi laut dan Gedung Gonggong-nya,” ujar Syakira.

Yang tidak kalah penting, sambung gadis berjilbab ini, adalah kesadaran masyarakat menjaga fasilitas ini. Bukan rahasia lagi jikalau ada banyak lampu-lampu jalan di jembatan yang tidak menyala lantaran aki baterainya dicuri orang-orang yang tidak bertanggung jawab. “Malu dong kalau lampu hias ini nanti nasibnya begitu juga. Jangan sampai deh yang begituan terjadi juga di sini,” tutupnya. (aya)

Update