Selasa, 19 Maret 2024

Wapres: Batam Jauh Tertinggal

Berita Terkait

batampos.co.id – Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) menyoroti perkembangan Batam yang dinilai masih jauh dari ekspektasi pemerintah pusat. Bahkan JK menyebut saat ini Batam jauh tertinggal dari negara tetangga.

Padahal, kata JK, Batam pernah menjadi rujukan sejumlah kawasan industri di beberapa negara. Termasuk Shenzen, Tiongkok. Namun Shenzen yang dulunya pernah belajar ke Batam, kini sudah jauh lebih maju dan berkembang.

“Sejarah ini selalu bicara dan bercerita. Tapi Batam sekarang jauh ketinggalan,” kata JK saat penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Kadin di Radisson Hotel Batam, Kamis (14/12) malam.

Menurutnya, hal ini terjadi karena elemen penunjang ekonomi, baik pelaku usaha maupun pemerintah, tak bisa memelihara dan mengembangkan ide.

“Butuh kedisiplinan dan pemerintah harus inovatif,” ucapnya.

Selama ini, ia menilai, banyak yang bicara tentang majunya negara tetangga, seperti Singapura. Padahal potensi dalam negeri banyak yang bisa dikembangkan. Namun tentunya harus disertai dengan kualitas pelayanan dan sistem perizinan yang baik.

Karenanya, JK meminta pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam terus berbenah dalam perbaikan layananan perizinan. Sistem perizinan tak boleh lambat. Selain itu, pemerintah harus menumbuhkan kesadaran dalam melayani.

“Yang kita harus lakukan bagaimana mengakhiri ini,” ucapnya.

Wapres JK saat berpidato

Ia mengatakan, yang perlu juga dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha adalah bagaimana meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Hal ini sejalan dengan tema Rapimnas II Kadin. Salah satu caranya, kata JK, yakni kesempatan angkatan kerja muda melatih diri.

“Pada pengusaha sempatkanlah menerima anak magang. Latih mereka,” harapnya.

Ia juga menyayangkan banyak daerah yang tidak memelihara Balai Latihan Kerja (BLK). “Mengembangkan SDM yang baik ini penting,” katanya.

Ia mengatakan, SDM yang baik bisa jadi modal bangsa dalam memperbaiki ekonominya. Walau ia tak menampik, ada negara maju karena berlimpahnya sumber daya alam (SDA), punya sejarah dan budaya yang baik.

“Tak ada aturan pokok tentang negara maju. Kita semua punya kesempatan. Yang harus dilakukan adalah bagaimana semangat untuk maju,” paparnya.

Ia menambahkan, elemen yang mempengaruhi kemajuan tak lepas dari semangat memperbaiki SDM. Apalagi kini, perkembangan zaman begitu cepat dan perlu dimbangi dengan inovasi dari semua elemen.

“Kebijakan yang baik, semangat entrepreneurshipnya, ditambah peningkatan skill pekerja. Semangat untuk maju dengan berkompetisi, ini yang jadi bagian bagian penting bagi dunia usaha dewasa ini,” pungkasnya.

Masukan untuk Pemda

Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani memukul gong tanda dubukanya Rapimnas Kadin Indonesiai di Hotel Radisson, Sukajadi, batamcentre, Kamis (14/12). F Dalil harahap/Batam Pos

Rapimnas 2017 menghasilkan sejumlah masukan berharga bagi pemerintah daerah (Pemda) di Kepri, khususnya Batam.

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, dalam paparannya mengatakan Kepri memiliki keunggulan geografis dibanding wilayah lainnya di Indonesia.

“Sehingga upaya pembangunan di Kepri dalam rangka untuk pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, dilakukan demi martabat dan kedaulatan NKRI,” kata Gubernur kepri di depan peserta Rapimnas Kadin.

Memang saat ini, ekonomi Kepri mengalami penurunan, tapi Nurdin yakin ekonomi akan segera membaik karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri bersama Pemko Batam dan BP Batam tengah mempersiapkan sejumlah usulan proyek strategis.

Usulan proyek strategis tersebut antara lain pembangunan jembatan Batam-Bintan, pengembangan Pelabuhan Batuampar, pengembangan dan modernisasi sarana Bandara Hang Nadim.

“Lalu ada usulan untuk membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjungsauh, KEK Pulau Asam di Karimun, KEK Pariwisata di Anambas dan KEK industri perikanan di Natuna,” paparnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Yaya Supriatna, mengatakan dalam jangka waktu hingga tahun 2025 nanti, pemerintah akan memusatkan perhatian untuk membangun infrastruktur. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya logistik nasional.

“Melalui percepatan pembangunan infrastruktur yang merata guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan mempercepat akselerasi pembangunan,” paparnya.

Kemenpupera telah menganggarkan pendanaan untuk tahun 2018 dengan mengutamakan sejumlah konsep pembangunan.

Konsep-konsep tersebut antara lain penguatan kendali program.

“Prioritas pembangunan hingga tingkat pelaksanaan harus jelas,” paparnya lagi.

Kemudian adalah pengintegrasian sumber-sumber pendanaan baik untuk belanja pemerintah pusat ataupun transfer ke daerah maupun non-APBN.

“Lalu memperkuat koordinasi antarinstansi dan antar pusat daerah dan mengintegrasikan dokumen perencanaan, anggaran serta penilaiuan kinerja,” paparnya.

Pemerintah telah menetapkan 35 wilayah pengembangan strategis (WPS) sebagai basis perencanaan dan pemrograman infrastruktur. Batam dan Tanjungpinang menjadi salah satu WPS pilihan pemerintah untuk dikembangkan. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing,” jelasnya.

Berdasarkan data dari Global Competitiveness Index WEF tahun 2017-2018, Indonesia menempati peringkat 36 dunia untuk daya saing infrastruktur.

Peringkatnya membaik dari tahun 2016-2017 yang berada di peringkat 41.

“Pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama merupakan pilihan yang logis dan strategis dalam meningkatkan daya saing Indonesia,” ungkapnya.

Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, dalam presentasinya menyebut BP Batam membantu pemerintah daerah dengan cara menciptkan iklim investasi yang kondusif.

“Melalui revisi kebijakan yang tidak ramah terhadap investasi seperti kebijakan lahan dan lainnya,” ucapnya.

Lalu mempercepat pelayanan perizinan supaya lebih cepat, murah dan pasti. “Dan pengembangan sektor industri unggulan yang baru,” jelasnya.

Contoh industri unggulan baru yang akan dikembangkan antara lain pusat logistik, maintenance repair and overhaul (MRO), industri digital, industri kreatif dan pariwisata.

“Lalu akan didukung oleh pembangunan sarana dan prasarana ekonomi dan sosial seperti pengembangan bandara, pelabuhan dan lainnya,” ujarnya.

Kemudian mengembangkan zona-zona KEK dan mengintegrasikan pembangunan Barelang, Bintan dan Karimun. “Peluncuran masterplan BP Batam, penanganan permasalahan sosial terkait lahan dan rancangan reorganisasi BP Batam,” paparnya.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, yang membuka Rapimnas Kadin kemarin mengatakan pemerintah akan melakukan sinergi dengan swasta untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia di Batam.

“Contohnya kerja sama dengan industri dan SMK atau Politeknik dan penguatan aktivitas ekonomi wilayah perbatasan,” ucapnya.

Menurut Puan, pendidikan industri atau vokasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan SDM muda Indonesia.

Juga revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memberikan sertifikasi kepada tenaga kerja.

“Revitalisasi vokasional kerja sama antara 415 industri dan 1245 SMK di Indonesia,” ucapnya. (leo/cr17)

Update