Selasa, 19 Maret 2024

Bandar Manfaatkan TKI untuk Selundupakan Sabu

Berita Terkait

Kapolresta Barelang Kombes Hengki bersama Wakapolresta Barelang AKBP Mudji, GM Bandara Hang Nadim Batam Suwarso dan kasat narkoba menunjukan barang bukti beserta tiga tersangka kurir narkoba saat ekpos di Mapolresta Barelang, Jumat (15/12). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Tiga pekan belakangan ini banyak kurir sabu yang ditangkap. Dari hasil pemeriksaan kepolisian, kebanyakan kurir ini adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang dari luar negeri melalui Batam.

“Jelang Natal dan Tahun Baru banyak TKI yang pulang. TKI-TKI inilah yang dicoba dimanfaatkan oleh para bandar narkoba,” kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga, Jumat (15/12).

Para TKI yang pulang ke Indonesia membawa uang pas-pasan. Para bandar ini menawarkan uang dalam jumlah besar, agar para TKI mau membawa barang haram itu.

“Imbalan cukup besar tergiur untuk membawanya,” ucap Erlangga.

Memanfaatkan momen tingginya arus penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru. Bandar-bandar narkoba berusaha meloloskan sabu milik mereka melalui Bandara International Hang Nadim. Berbagai modus yang dilancarkan, mulai dari ditaruh di dalam sepatu, selangkan, hingga memasukan dalam tas yang sudah dimodifikasi.

“Saat penumpang padat di pintu masuk, mereka mencoba memanfaatkan kelengahan petugas. Oleh sebab itu kami juga akan ikut mengawasi dan mengamankan di bandara selama Natal dan Tahun Baru,” ungkap Erlangga.

Sementara itu General Manager Operasional Hang Nadim Suwarso mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian. “Ada tangkapan lagi, kami langsung beritahu pihak yang berwenang,” ujarnya.

Terkait dengan besarnya bayaran untuk membawa sabu itu, dibenarkan oleh Suwarso. Ia mengatakan pernah ikut menginterogasi salah satu kurir. Kurir sabu ini menyebutkan upah yang akan diterimanya sekitar Rp 15 juta.

Bayangin untuk membawa narkoba diupah segitu. Ada yang dibayar Rp 20 juta,” ujarnya.

Suwarso mengatakan saat menanyakan ke kurir apakah mereka tahu bahaya membawa narkoba. Semuanya tahu bahayanya dan ancaman pidananya.”Tapi semua balik lagi soal ekonomi,” tuturnya. (ska)

Update