Sabtu, 20 April 2024

Potensi Hujan Lebat Sepanjang Pekan

Berita Terkait

Suasana mendung di kawasan Simpang Batu 6 jalan Di Panjaitan, Selasa (5/12). Berdasarkan data BMKG Tanjungpinang, hingga dua hari ke depan di sebagian besar wilayah Tanjungpinang masih diguyur hujan sedang dan hujan lokal pada siang hari serta berawan pada malam hari. F.Yusnadi/Batam Pos

batampos.co.id – Sepekan terakhir ini, Kota Tanjungpinang berpotensi hujan sedang hingga lebat pada siang dan sore hari. Ini disinyalir lantaran ada pergerakan awan cumulonimbus yang terpantau radar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, sejak beberapa waktu terakhir.

“Waspadai terhadap awan CB (cumulonimbus) yang dapat menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir sehingga mempengaruhi ketinggian gelombang laut,” kata Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Bhakti, Jumat (15/12).

Bhakti menjelaskan, dari keadaan atmosfer yang terpantau, peluang hujan di Kepri dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat. Faktor penyebabnya, banyak pertumbuhan awan-awan konvektif yang mengandung hujan. Suhu muka laut di sekitar laut natuna atau lau cina selatan yang masih hanggat (faktor regional yang mempengaruhi cuaca di Kepri).

“Sehingga penguapan cukup tinggi, ditambah faktor global sekarang musim monsoon (muson,red) asia. Angin dari timur atau dari daratan Asia bergerak ke selatan ke Benua Australia yang melewati Indonesia banyak membawa uap air berupa awan. Kalau sudah masuk musim ini, biasaya di Indonesia masuk musim hujan,” jelas Bhakti.

Sedangkan untuk wilayah Kepri dan sekitar Tanjungpinang, lanjut Bhakti, cuacanya cukup dinamis karena Kepri wilayah maritim (kepulaun) sifat hujannya yang konvektif berakibat banyaknya terjadi hujan lokal dengan luasan relatif 20-50 km. “Hujan tersebut dari awan musim moosoon asiadengan intensias ringan sampai sedang atau bahkan lebat dengan waktu yang tidak berlangsung lama,” ujarnya kembali.

Tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalan licin.

Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir diimbau mewaspadai potensi gelombang laut tinggi.

“Arah angin yang bertiup dari Timur Laut cukup memicu terjadinya gelombang tinggi. Kami imbau jika cuaca buruk lebih menunda keberangkatan bagi operator laut. Hal ini menjadi bagian dari pengutamaan keselamatan dan kepada penumpang juga harus bersabar jika memang cuaca tak memungkinkan,” pungkasnya. (aya)

Update