Jumat, 19 April 2024

Perahu Digulung Ombak, Nelayan Pulau Buluh Nyaris Tenggelam

Berita Terkait

batampos.co.id – Kecelakaan laut yang menimpa dua pancong boat di periaran pulau Bulang, Minggu (17/12) malam ternyata bukan satu-satunya kecelakaan laut yang dialami masyarakat nelayan di sana. Di hari yang sama kecelakaan serupa juga dialamai oleh Topan, nelayan Pulau Buluh, kecamatan Bulang. Sampan pria 35 tahun itu juga terbalik dihantam ombak besar di periaran pulau Bulan, Minggu (17/12) sore sekitar pukul 15.45 WIB.

Topan selamat dari kecelakaan itu sebab dia ditolong oleh Herman dan Supriyono Gultom, dua karyawan FMT Remove Sea and Land PT Indo Tirta Suaka (ITS) yang berlokasi di pulau Bulan yang kebetulan lewat menggunakan pancung perusahaan bernomor lambung ITS 07.

Informasi yang didapat di lapangan, kecelakaan laut tersebut terjadi saat Topan hendak pulang ke pulau Buluh tempat tinggalnya setelah seharian memancing ikan dan sotong dari periaran pulau Bulang.

“Baru beberapa saat mau dayung pulang, malah diterjang ombak besar. Sampan saya langsung terbalik,” ujar Topan.

Saat sampannya digulung ombak, Topan mengaku tak berdaya. Dia berusaha berenang namun tak bisa sebab arus laut cukup deras dari aras selatan.

“Saya sudah pasrah, tapi alhamdulilah, ada yang datang nolong saya,” ujar Topan.

Herman dan Supriyono yang kebetulan melintasi lokasi kejadian langsung mengevakuasi Topan ke atas pancung mereka. Topan diantar ke pulau Buluh tanpa cidera apapun.

“Iya dua anggota kami (Herman dan Supriyono) yang menyelamatkan. Mereka kebetulan berada di lokasi makanya langsung diselamatkan dan diantar ke pulau buluh. Korban tidak terluka,” ujar PIC Controler FMT Remove Sea and Land PT ITS Agus Hy, kemarin.

Dua kecelakaan laut yang terjadi di hari yang sama itu menunjukan bahwa keadaan laut di sekitar Batam saat ini kurang bersahabat. Nelayan dihimbau untuk lebih waspada lagi saat melakukan aktifitas di laut.

“Iya cuaca lagi tak bersahabat sekarang. Ini jadi peringatan bagi kita semua untuk lebih waspada lagi saat melakukan aktifitas dilaut. Nelayan, penambang pancung dan lain sebagainya harus melengkapi diri dengan alat pengaman jika memang harus berlayar,” imbau Kasat Polair Polresta Barelang AKP Arsyad. (eja)

Update